Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski data pertumbuhan ekonomi Inggris tidak mampu mempertahankan kinerja positif di kuartal sebelumnya, tapi deflasi yang terjadi di Australia membuat GBP/AUD masih terbang.
Mengutip Bloomberg, Rabu (27/4) pukul 18.59 WIB pasangan GBP/AUD melambung tajam 2,06% ke level 1,9205 dibanding hari sebelumnya.
“Deflasi di Australia kuartal satu 2016 jadi indikator yang membuat pasar menduga penurunan suku bunga kembali terbuka dan itu buruk bagi aussie,” kata Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.
Tercatat level index harga konsumen (CPI) Australia merosot ke level minus 0,2% dari sebelumnya 0,4%. Belum lagi index harga jasa di Inggris pun tumbuh di atas prediksi yang hanya 0,2% menjadi 0,7%.
“Data Inggris sebenarnya tidak memuaskan tapi juga tidak mengecewakan jadi cukup untuk bertahan,” papar Putu.
Tekanan ini memberikan angin segar pada pergerakan poundsterling Terutama setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal satu 2016 sesuai prediksi pasar yakni tumbuh 0,4%. Sebenarnya lebih rendah dari kuartal sebelumnya yakni 0,6% tapi karena sesuai prediksi sehingga tekanannya tidak signifikan.
“Apalagi sterling lagi positif pasca intervensi Barrack Obama, Presiden AS mengenai isu Brexit,” jelas Putu.
Maka tidak heran pergerakan GBP/AUD bergerak unggul tajam. Keadaan fundamental kedua negara sedang dipandang kontras oleh pelaku pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News