Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca intervensi AS dalam Brexit, poundsterling melambung. Keperkasaan GBP ikut bebani pergerakan euro.
Mengutip Bloomberg, Senin (25/4) pukul 18.20 WIB pasangan EUR/GBP merosot 0,19% ke level 0,7773 dibanding hari sebelumnya.
Penjelasan Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures pasangan EUR/GBP melemah terjadi karena di satu sisi euro tertekan data iklim bisnis Jerman Maret 2016 turun dari 106,7 ke level 10,6,6. Ini menyeret nilai tukar euro karena dianggap belum ada perbaikan ekonomi.
“Tapi beban lebih besar datang dari optimisme pasar mengenai kegagalan Brexit,” ujar Christian. Pada akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama langsung menyampaikan harapannya agar Brexit tidak terjadi. Sebab itu bisa menggagalkan perjanjian dagang antara AS dan Inggris di masa datang.
Dengan adanya intervensi dari AS ini pasar melihat peluang Brexit terjadi kian kecil. Tidak heran poundsterling melambung cukup signifikan terhadap mayoritas mata uang dunia lainnya termasuk euro. Ditambah lagi data ekspektasi pemesanan industri Inggris Maret 2016 membaik dari minus 14 menjadi minus 11. Hal tersebut turut memberikan dorongan bagi GBP.
Menduga pergerakan Selasa (26/4) pasangan EUR/GBP masih berpotensi lanjutkan koreksi. Sebab dari sisi euro sendiri masih minim data ekonomi pendukung.
"Untuk jangka pendek, poundsterling masih akan lebih unggul," tutur Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News