Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Redupnya pamor safe haven yen jadi keuntungan yang dimanfaatkan GBP untuk ungguli JPY. Mengutip Bloomberg, Kamis (21/4) pukul 17.45 WIB pairing GBP/JPY yang menguat 0,17% di level 157,69 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menjelaskan pergerakan GBP/JPY yang menguat terjadi karena pamor safe haven yen sedang memudar. Kini pasar memilih beralih ke komoditas sehingga yen pun kehilangan daya tahannya. “Posisi yen yang sedikit melemah jadi kesempatan GBP unggul setelah jauh tertekan,” ujar Tonny.
Walau secara fundamental poundsterling tidak cukup positif. Sebelumnya, data ketenagakerjaan Inggris Maret 2016 mencatatkan hasil yang mengecewakan. Klaim pengangguran naik tajam dari minus 9.300 menjadi 6.700.
Lalu index upah tenaga kerja Inggris Februari 2016 merosot tajam dari 2,1% menjadi 1,8%. Terbaru beban datang dari penjualan ritel Inggris Maret 2016 yang merosot tajam ke level minus 1,3% dari sebelumnya minus 0,5%.
Hanya saja, Jumat (22/4) data aktivitas industri Jepang diprediksi masih akan merosot. Ini bisa menambah panjang daftar beban JPY.
Di sisi lain data manufaktur Jepang Maret 2016 yang diduga positif hanya akan menjadi penggerak tipis. “Kekuatan GBP untuk terus melaju akan semakin kuat jika dalam pidatonya Carney menyampaikan pernyataan hawkish,” tebak Tonny.
Kini pasar ingin melihat pandangan ekonomi Inggris ke depannya dengan bayang-bayang terjadinya Brexit. Jika Carney bisa meredam atau tidak menyinggung hal tersebut dan memberikan optimisme ekonomi secara verbal, ini bisa jadi momentum GBP/JPY lanjut menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Penguatan GBP/USD masih sementara
GBP/AUD hanya mampu menguat tipis
