Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Poundsterling menunjukkan, tenaga di depan USD di tengah sepinya data ekonomi Inggris. Mengutip Bloomberg, Selasa (26/4) pukul 18.32 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,52% ke level 1,4557 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, Tonny Mariano menyatakan, pasangan GBP/USD digerakkan oleh spekulasi, baik dari sisi sterling maupun USD.
GBP mendapat tenaga setelah Presiden Barrack Obama pekan lalu menyarankan agar Inggris tidak keluar dari Uni Eropa. Sementara USD tertekan menjelang raoat Federal Open Market Committee (FOMC) meski The Fed kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan. "Pasar mengantisipasi jika pernyataan The Fed cenderung dovish," kata Tony.
Rabu (27/4) Inggris akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 dengan prediksi turun menjadi 0,4% dari kuartal sebelumnya 0,6%. Data lain yakni Index of Services bulan Februari dengan prediksi turun menjadi 0,2% dari sebelumnya 0,9% dan CBI Realized Sales yang diperkirakan naik ke level 15 dari sebelumnya 7.
Tonny menduga data Inggris berpeluang menekan pergerakan GBP di depan USD. Namun tekanan hanya sementara mengingat pasar akan fokus pada FOMC sehingga membuat GBP dapat kembali mengungguli USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News