kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Selasa, 08 Agustus 2017 / 07:05 WIB
Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin.

"Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8).

Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.

Ibrahim melanjutkan, musim dingin mendatang dapat memberi dorongan harga gas alam karena kebutuhannya akan naik di kisaran US$ 2,80 per mmbtu hingga US$ 2,85 per mmbtu. Maka kenaikan permintaan tersebut akan terlihat di kuartal III hingga akhir tahun 2017 dan berlanjut ke Februari tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×