kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Selasa, 08 Agustus 2017 / 07:05 WIB
Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin.

"Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8).

Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.

Ibrahim melanjutkan, musim dingin mendatang dapat memberi dorongan harga gas alam karena kebutuhannya akan naik di kisaran US$ 2,80 per mmbtu hingga US$ 2,85 per mmbtu. Maka kenaikan permintaan tersebut akan terlihat di kuartal III hingga akhir tahun 2017 dan berlanjut ke Februari tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×