kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Selasa, 08 Agustus 2017 / 07:05 WIB
Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin.

"Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8).

Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.

Ibrahim melanjutkan, musim dingin mendatang dapat memberi dorongan harga gas alam karena kebutuhannya akan naik di kisaran US$ 2,80 per mmbtu hingga US$ 2,85 per mmbtu. Maka kenaikan permintaan tersebut akan terlihat di kuartal III hingga akhir tahun 2017 dan berlanjut ke Februari tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×