kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Selasa, 08 Agustus 2017 / 07:05 WIB
Gas alam akan memanas jelang musim dingin


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin.

"Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8).

Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.

Ibrahim melanjutkan, musim dingin mendatang dapat memberi dorongan harga gas alam karena kebutuhannya akan naik di kisaran US$ 2,80 per mmbtu hingga US$ 2,85 per mmbtu. Maka kenaikan permintaan tersebut akan terlihat di kuartal III hingga akhir tahun 2017 dan berlanjut ke Februari tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×