Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan melakukan pembelian kembali (buyback) sebanyak-banyaknya 15 juta saham. Buyback akan dilakukan secara bertahap mulai dari 24 Maret 2020 hingga 23 Juni 2020.
"Biaya Pembelian Kembali Saham direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar 15 juta saham dengan nilai nominal maksimal sebesar Rp 15 miliar yang berasal dari kas internal perseroan," jelas manajemen PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Rabu (25/3).
Baca Juga: Sumringah, IHSG melompat tinggi lebih 4% di awal perdagangan Kamis (26/3)
Dana tersebut sudah termasuk biaya pembelian kembali saham,komisi pedagang perantara, serta biaya lain berkaitan dengan buyback.
Langkah buyback ini diambil melihat perekonomian global, regional, dan nasional saat ini yang mengalami perlambatan karena pandemi COVID-19. Asal tahu saja, sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Selasa (24/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi hingga 37,49% ke level 3.937,63.
Sementara saham perusahaan dengan kode emiten GOOD itu berada di harga Rp 1.110, terkoreksi 26,49% sejak awal tahun.
Baca Juga: Pasar kurang kondusif, menunda IPO keputusan tepat
Aksi buyback akan menurunkan aset dan ekuitas GOOD hingga Rp 15 miliar. Per kuartal III 2019 aset GOOD tercatat mencapai Rp 4,94 triliun, diproyeksi akan menurun hingga Rp 4,93 triliun setelah buyback.
Untuk ekuitasnya diprediksi akan turun menjadi Rp 2,64 triliun dari sebelumnya Rp 2,66 triliun. Sementara itu, potensial pendapatan bunga deposito juga diprediksi akan menurun.
"Nominal sebesar Rp 15 miliar dengan asumsi tingkat suku bunga neto 6% per tahun maka potensi penurunan pendapatan setahun sebesar Rp 720 juta," jelas manajemen GOOD.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Menguji Support Baru
Untuk laba bersih GOOD diprediksi akan menurun Rp 540 juta, dari sebelumnya Rp 312,93 miliar menjadi Rp 312,39 miliar. Penurunan ini terjadi karena laba bersih pemilik entitas induk diproyeksi akan tertekan menjadi Rp 297,13 miliar dari sebelumnya Rp 297,67 miliar.
GOOD berkeyakinan bahwa buyback tidak mempengaruhi kondisi keuangan karena sampai saat ini masih mempunyai modal memadai untuk membiayai kegiatan usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News