Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
Kondisi pandemi yang masih berlangsung secara global, membuat BOLT belum berencana membidik negara ekspor baru di tahun ini. Maka dari itu, BOLT akan berusaha untuk terus mengembangkan produk-produknya ke negara-negara yang sudah memiliki pelanggan eksisting.
"Kami belum membidik negara baru, masih tetap di negara ekspor yang sama, namun pelanggan-pelanggan baru yang kami bidik di negara-negara tersebut," bebernya.
Meskipun prospek bisnis otomotif menunjukkan perbaikan yang signifikan, ada kendala lain yang mesti dihadapi BOLT di tahun ini, yakni kenaikan harga bahan baku dunia. Hal itu, diperkirakan akan berdampak terhadap biaya bahan baku seluruh rantai pasokan industri otomotif.
"Kami mengantisipasi kenaikan harga dengan mencoba meneruskan kenaikan harga material tersebut ke pelanggan dan untuk ketersediaan, kami tetap terus berusaha mengamankan alokasi bahan baku ke beberapa rekanan supplier kami yang memiliki hubungan baik," pungkasnya.
Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) andalkan penjualan ekspor untuk dongkrak kinerja tahun ini
Sedikit informasi, BOLT membukukan penjualan sebesar Rp 270,10 miliar pada kuartal I-2021. Angka itu turun 7,60% yoy dari realisasi penjualan BOLT pada kuartal I-2020 senilai Rp 292,34 miliar.
Meskipun begitu, penjualan ekspor BOLT tercatat tumbuh 132,31% yoy dari semula Rp 9,78 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 22,72 miliar di akhir Maret 2021 lalu.
Di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BOLT berhasil mengerek laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 44,20% yoy dari Rp 11,90 miliar menjadi Rp 17,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News