kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,20   7,81   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia (GIAA) kembangkan bisnis kargo, simak rekomendasi analis


Senin, 18 November 2019 / 22:01 WIB
Garuda Indonesia (GIAA) kembangkan bisnis kargo, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Garuda Kebaya Flight


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses membalik kinerja keuangan dari sebelumnya rugi dan kini mencatatkan laba, prospek saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dinilai cukup menarik dilirik investor.  

Apalagi, upaya emiten untuk mengembangkan bisnis kargo dinilai mampu memberikan sentimen positif bagi kinerja perusahaan ke depan. 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) bukukan laba US$ 122,42 juta, begini saran analis

Analis Sucor Sekuritas Hasan mengungkapkan, kinerja solid dicatatkan emiten penerbangan ini terutama karena adanya lonjakan pendapatan sebanyak 10% year on year (yoy) menjadi US$ 3,5 miliar.

Selain itu, margin operasi juga meningkat signifikan dari 4,1% di September 2018 menjadi 7,2% di September 2019, didorong dari pertumbuhan penumpang dan kargo.

"Kinerja GIAA mengalami perubahan signifikan dari rugi bersih US$ 110 juta menjadi laba bersih US$ 123 juta di September 2019," jelas Hasan dalam risetnya 1 November 2019.

Di samping itu, Garuda Indonesia melalui lini bisnis layanan logistik kargo udara yakni Garuda Tauberes Indonesia (GTI) baru saja meluncurkan aplikasi bernama Tauberes.

Baca Juga: Terima 14 pesawat baru, Garuda (GIIA): Bagian dari peremajaan

Aplikasi tersebut merupakan platform e-commerce yang menyediakan layanan pemesanan logistik baik untuk kurir, gateway kargo udara dan pembayaran.

Ke depannya, Hasan melihat peluang bisnis kargo yang bakal ditingkatkan GIAA ke depan sebagai prospek positif. Langkah emiten tersebut, bertujuan untuk memanfaatkan peluang lalu lintas yang lebih tinggi dari aktifitas kargo e-commerce.

"Itu adalah aplikasi yang menawarkan solusi logistik satu atap yang akan memiliki tiga fitur utama. Manajemen juga mengharapkan aplikasi itu akan berkontribusi positif bagi kargo GIAA sepanjang 2020," ungkapnya.

Melihat prospek tersebut, Hasan merekomendasikan buy untuk saham GIAA dengan target harga Rp 670 per saham. Dengan prediksi, pendapatan emiten bisa tumbuh 200% di 2019 dan 170% di 2020.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIIA) tambah Airbus berkapasitas 300 penumpang

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun berharap emiten penerbangan itu bisa membukukan kinerja yang lebih kuat di kuartal IV-2019 dan berlanjut hingga di 2020.

"Kami memperkirakan akan ada penurunan pendapatan yang signifikan di kuartal IV-2019 karena musiman haji (selesai)," ungkapnya dalam riset 4 November 2019.

Baca Juga: Termasuk Garuda, sejumlah maskapai Asia mengurangi penerbangan ke Hong Kong

Meskipun begitu, ibadah umrah dan peningkatan lalu lintsa saat mendekati akhir tahun, diperkirakan masih mampu menjaga kinerja emiten di sisa 2019. Apalagi, emiten juga masih dihadapkan pada risiko kenaikan harga tiket dan penurunan bahan bakar.

Lee masih optimistis emiten masih akan mencatatkan kinerja yang kuat di 2020, ditopang dari bisnis kargo yang diprediksi bakal berkontribusi terhadap pendapatan di 2020.

Keseriusan bisnis kargo terlihat saat emiten menunjuk tiga pesawat khusus yang bakal melayani bisnis kargo pada September 2019, dan diharapkan jumlahnya bakal bertambah menjadi lima di 2020.

"Dari catatan, kontribusi bisnis kargo terhadap total pendapatan GIAA yakni 59% di 2018, menanjak jadi 67% per September 2019 dan kami berharap kontribusi di 2020 akan terjaga di dobel digit," ungkapnya.

Baca Juga: Batik Air hari ini meresmikan penerbangan perdana internasional ke Nanning

Adapun rekomendasi dari Mirae Asset Sekuritas untuk saham GIAA yakni buy dengan target harga Rp 720 per saham. Berdasarkan RTI, pergerakan saham GIAA pada Senin (18/11) ditutup melemah 2,56% di level Rp 570 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×