Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan awal pekan ini terpantau kembali loyo. Sebab saat ini dollar Amerika Serikat (AS) kembali lagi menguat.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (6/5) rupiah ditutup melemah 0,22% di level Rp 14.297 per dollar AS Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda terkoreksi 0,18% di level Rp 14.308 per dollar AS.
Dollar AS kembali menguat setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif impor terhadap China yang sebelumnya sebesar US$ 200 miliar akan ditingkatkan menjadi 25% dari sebelumnya 10%, dan untuk memungut tarif baru sebanyak 25% atau sekitar US$ 325 miliar.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai ini merupakan salah satu siasat AS jika perundingan dagang antara AS dan China tidak menghasilkan apa yang di inginkan oleh AS. Di sisi lain, Bank sentral China merespons Cuitan Trump di Twitter.
Katanya mereka berencana memotong persyaratan cadangan untuk bank-bank kecil dan menengah, dan akan memberikan stimulus pinjaman 280 miliar yuan, guna untuk menstabilkan ekonomi Tiongkok akibat ancaman Trump.
Sementara sentimen domestik berasal dari rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal-I 2019 tumbuh 5,07%, di bawah ekspektasi pasar yaitu 5,19 %. “Tapi kita harus lihat dengan membandingkan dengan negara lain, artinya PDB bergerak di 5% masih solid,” kata Ibrahim kepada Kontan, Senin (6/5).
Ibrahim meramal mata uang Garuda besok akan diperdagangkan kembali melemah di area Rp 14.274-Rp 14.365.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News