Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Selasa (7/5) diprediksi berpotensi mengalami tekanan dari banyaknya sentimen negatif di eksternal. Meskipun perlu diakui, pergerakan kurs rupiah hari ini cenderung masih positif.
Berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini (6/5) masih mencatatkan pelemahan 0,18% ke level Rp 14.308 per dollar AS. Sedangkan menurut data Bloomberg, kurs rupiah melemah 0,28% ke harga Rp 14.305 per dollar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan, kelemahan masih akan berlanjut pada perdagangan besok (7/5). Dengan sentimen terbanyak berasal dari eksternal.
Di antaranya, ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor Jepang dari 10% menjadi 25% atau sekitar US$ 200 miliar menjadi US$ 325 miliar. "Terutama ketika perundingan perang dagang antara AS dan China tidak sejalan dengan keinginan pihak AS," kata Ibrahim, Senin (6/5).
Selain itu, Bank Sentral China juga merespons ancaman Trump tersebut, dengan rencana memangkas persyaratan cadangan likuiditas untuk bank-bank kecil dan menengah atau sekitar 280 miliar yuan, untuk menstabilkan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Prospek perdamaian di Semenanjung Korea juga menjadi samar-samar karena Korea Utara dikabarkan tengah menggelar persiapan untuk kembali melakukan uji coba peluru kendali.
Sedangkan dari sentimen domestik, data pertumbuhan ekonomi Tanah Air tumbuh di bawah ekspektasi atau hanya 5,07% di kuartal I-2019. "Tapi kita harus lihat secara comparable dengan negara lain, artinya PDB bergerak di 5% itu masih solid," ungkapnya.
Dalam transaksi besok (7/5), Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan melemah, dan akan diperdagangkan di kisaran level support Rp 14.274 per dollar AS, dan untuk resistance Rp 14.365 per dollar AS. Sedangkan untuk rentang sepekan akan ditransaksikan di level Rp 14.220 per dollar AS hingga Rp 14.428 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News