Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Ia mencotohkan, saat ITIC baru masuk ke pasar Sulawesi Utara, ITIC hanya mengirimkan 10-15 Master Case setiap bulannya. Akan tetapi, dalam waktu dua setengah tahun, pengiriman ke daerah tersebut bisa mencapai 1.500 Master Case per bulan.
Baca Juga: Meski Cukai Rokok Naik, Indonesian Tobacco Yakin Kinerja Bisa Melejit
Meskipun begitu, ia memperkirakan pasar Taiwan akan dapat berkontribusi pada kinerja penjualan ekspor 2020. Secara keseluruhan, ITIC memprediksi penjualan ekspornya pada 2020 bisa tumbuh 20% dibanding tahun ini.
Sebagai gambaran, penjualan ekspor ITIC sepanjang sembilan bulan pertama 2019 mencapai Rp 1,57 miliar. Nilai ini setara 1,3% dari penjualan neto ITIC (setelah dikurangi retur dan diskon) yang sebesar Rp 120,26 miliar.
Baca Juga: Kemenkeu terbitkan beleid terkait tata cara pembebasan cukai
Sebelumnya, ITIC sudah mendistribusikan produknya ke kawasan Asia, seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang dengan merek Pohon Sagu, Butterfly, dan Papillon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News