Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akhirnya menurunkan besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun ini. Emiten semen tersebut menurunkan alokasi capex dari semula Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP mengatakan, revisi ini dilakukan seiring dengan merebaknya virus corona (Covid-19) di dalam negeri. Meski demikian, Marcos mengatakan alokasi dari capex hasil revisi ini tak jauh berbeda dengan anggaran capex sebelumnya.
“Alokasinya hampir sama saja, dimana kami hanya menunda realisasinya ke tahun depan seiring dengan kondisi ekonomi akibat Covid-19,” ujar Marcos saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/5).
Baca Juga: Bidik pasar Sulawesi, Indocement Tunggal (INTP) relokasi terminal apung ke Konawe
Kontan.co.id mencatat, capex ini bakal digunakan INTP, anggota indeks Kompas100 ini, untuk mengerjakan beberapa proyek. Diantaranya penyelesaian fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar di pabrik Citeureup, Jawa Barat.
Capex juga dialokasikan untuk penyelesaian proyek tambang batu di Pamoyanan, Bogor dan instalasi bag filter di beberapa pabrik milik INTP.
Hingga kuartal I-2020, INTP mencatatkan volume penjualan sebanyak 3,9 juta ton semen. Jumlah ini turun 6% dibandingkan dengan tahun lalu. Kontan.co.id mencatat, penjualan INTP pada periode Januari-Februari 2020 mencapai 2.8 juta ton semen. Ini berarti, penjualan semen perusahaan pada Maret 2020 hanya 1,1 juta ton.
Marcos mengatakan, turunnya penjualan pada kuartal I-2020 diakibatkan cuaca buruk di awal tahun yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jabodetabek hingga beberapa kali.
Baca Juga: Strategi Emiten Semen: SMBR Menambah Produk, INTP dan SMGR Memacu Efisiensi
INTP juga memutuskan untuk merelokasi salah satu terminal apungnya. Terminal apung yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur ini direlokasi ke Konawe, Sulawesi Tenggara. Relokasi ini mempertimbangkan kondisi pasar di Sulawesi yang terus bertumbuh.
Adapun terminal di Konawe akan mulai beroperasi pada 18 Mei 2020. Tujuan relokasi ini adalah untuk memaksimalkan proses distribusi semen INTP di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News