kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fundamental stabil, CDS sentuh level terendah


Rabu, 11 September 2019 / 20:23 WIB
Fundamental stabil, CDS sentuh level terendah
ILUSTRASI. CDS credit default swap risiko berinvestasi di Indonesia meningkat turun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

Desmon mengatakan bila The Fed memangkas suku bunga maka spread atau jarak yield Surat Utang Negara (SUN) dengan yield US Treasury bisa melebar dan semakin atraktif menarik minat investor asing. 

Apalagi, di tengah risiko resesi global Desmon mengatakan penurunan suku bunga AS bisa berdampak positif pada CDS Indonesia.

"Spread Indonesia paling menarik dengan yield SUN di 7,2% dan rupiah bergerak stabil di Rp 14.000 per dolar AS harusnya buat CDS Indonesia terjaga," kata Desmon, Rabu (11/9).

Ruang pemangkasan suku bunga acuan BI 7 Day reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang masih terbuka juga turut membantu terjaganya CDS di level rendah.

"Tinggal pemerintah bagaimana memaksimalkan sisa bulan yang ada di tahun ini untuk menjaga daya beli sehingga pertumbuhan ekonomi tidak turun," kata Desmon. 

Dengan begitu, Desmon optimistis CDS masih bisa turun di kuartal IV 2019 dan lebih baik dari posisi CDS di tahun lalu yang menerima beban risiko dari perang dagang dan kenaikan suku bunga AS. 

Sementara, di tahun ini suku bunga AS cenderung akan turun sehingga risiko CDS bergerak naik hanya datang dari perang dagang.

Baca Juga: Demo Hong Kong bisa memperburuk persepsi risiko investasi (CDS)

Fikri memproyeksikan di bulan ini The Fed akan menurunkan paling tidak 25 basis poin pada suku bunga acuannya. Diharapkan hal tersebut bisa membuat yield SUN dan CDS bergerak turun yang berarti investasi, permintaan dalam negeri dan ekonomi Indonesia tumbuh.

Namun, Fikri mengatakan CDS berpotensi berbalik memburuk bila kabinet baru Presiden Joko Widodo tidak bisa memperbaiki iklim investasi.

"Untuk meningkatkan investasi dalam negeri masalahnya tidak hanya bisa dibantu dari kebijakan moneter, melainkan kebijakan fiskal dan politik, kabinet baru bisa sangat berpengaruh pada pergerakan CDS ke depan," kata Fikri.

Desmon memproyeksikan yield SUN tenor 10 tahun berada di 7% pada akhir tahun ini dengan asumsi rupiah stabil di Rp 14.000 per dolar AS. 

Sementara Fikri memproyeksikan rentang yield SUN 10 tahun hingga akhir tahun bergerak di rentang 6,9% hingga 7,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×