kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fundamental rupiah tergerus kepanikan penyebaran wabah corona


Jumat, 13 Maret 2020 / 17:57 WIB
Fundamental rupiah tergerus kepanikan penyebaran wabah corona
ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu money changer di Jakarta, Senin (9/3). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah 0,08% ke level Rp 14.255 per dolar US di perdagangan hari Senin (9/3


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Fundamental dalam negeri tidak mampu menahan laju pemelahan rupiah di tengah tekanan dampak negatif virus corona.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/3) rupiah melemah 1,76% ke Rp 14.778 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah lebih dalam 2,24% ke Rp 14.815 per dollar AS. 

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, faktor utama yang membuat rupiah makin melemah adalah masih karena perkembangan pandemi virus corona yang semakin menyebar hingga ke Indonesia. 

Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup anjlok 1,73% ke Rp 14.778 per dolar AS

Akhirnya, sentimen dan faktor fundamental lain yang biasa bisa menahan bantalan pelemahan rupiah jadi pelaku pasar abaikan.  

Yudiawan menyebut, penurunan harga minyak seharusnya bisa menambah daya penguatan nilai tukar rupiah tetapi karena fokus pelaku pasar masih pada pandemi corona, akhirnya rupiah tidak mampu menguat. 

"Dollar AS juga diperdagangkan sedikit lebih lemah dibandingkan level pada satu minggu lalu, tetapi hal ini juga tidak bisa mendorong rupiah menguat," kata Yudiawan. 

Sementara hingga saat ini, Indonesia mengkonfirmasi 34 kasus corona. "Sentimen-sentimen tersebut menjadi pertimbangan pelaku pasar sehingga menjauh dari rupiah," kata Yudiawan. 

Baca Juga: Pemerintah gelontorkan stimulus untuk topang ekonomi, begini pendapat OJK


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×