kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fraksi harga jagoan tergantung kondisi pasar


Selasa, 05 Desember 2017 / 20:00 WIB
Fraksi harga jagoan tergantung kondisi pasar


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan fraksi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadikan trader punya lebih banyak pilihan. Namun, untuk memilih fraksi harga yang paling menarik, sentimen di pasar juga jadi penentu.

Seperti diketahui, sejak Mei 2016, BEI menambahkan pembagian fraksi harga saham dari semula tiga fraksi menjadi lima fraksi. Fraksi harga Rp 1 terdiri dari kelompok saham yang memiliki harga kurang dari Rp 200 per saham. Fraksi harga Rp 2 terdiri dari kelompok harga saham sebesar Rp 200-500 per saham.

Sementara itu, kelompok harga Rp 500-Rp 2.000 per saham masuk fraksi harga Rp 5 dan saham yang harganya berkisar antara Rp 2.000-Rp 5.000 masuk ke fraksi saham Rp 10. Terakhir, harga saham di atas Rp 5.000 per saham masuk ke harga Rp 25.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebut, pada dasarnya semua fraksi harga saham bisa menarik bagi para trader. Namun, semua itu tergantung pada sentimen di pasar.

Kalau pasar sedang bergerak naik, biasanya fraksi harga besar jadi menarik, karena keuntungan yang didapat jadi lebih besar. "Namun, kalau pasar sedang dalam keadaan turun, fraksi kecil seperti fraksi harga Rp 1, Rp 2, dan Rp 5 bisa lebih menarik bagi trader karena potensi kerugiannya lebih sedikit," papar Reza.

Di sisi lain, fraksi harga kecil pun menarik bagi investor ritel yang biasanya memiliki kemampuan modal yang kecil. Umumnya, mereka akan mencari saham dengan kisaran harga Rp 100 sampai Rp 500 per saham. Tujuannya agar bisa membeli jumlah lot yang lebih banyak dengan modal yang terbatas, sehingga bisa memberikan keuntungan yang berlipat di kemudian hari.

Adapun, Reza melihat pada fraksi harga Rp 1 sampai Rp 5, saham-saham yang menarik bagi para trader diantaranya saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk sektor tambang. Selain itu, ia juga menyarankan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) sebagai pilihan.

Hingga akhir tahun nanti, ia menyarankan trader untuk memilih saham dengan kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas tinggi seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×