Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan IHSG selama empat hari berturut-turut membuat RSI dan Stochastic mulai mendekati area overbought. Selain itu pergerakan nilai tukar juga akan menjadi sentimen negatif pada perdagangan hari ini. Selective buy dapat menjadi strategi yang tepat untuk hari ini.
"Perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi menguat terbatas namun rawan aksi profit taking," ujar David Sutyanto, analis First Asia Capital dalam Market Research, Selasa (31/5).
Aksi beli dari investor asing membuat IHSG mengalami penguatan di awal pekan ini. IHSG ditutup naik 0,4% ke level 4836. Sementara dari regional Nikkei menguat 0,4%, Hang Seng dan Shanghai juga menguat.
Sektor keuangan mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,9%. Sementara sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Penguatan IHSG dibayangi dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terkoreksi hingga ke level 13640.
Sentimen kenaikan tingkat suku bunga The Fed masih menjadi perhatian utama pasar menyusul meningkatnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di AS dalam beberapa bulan mendatang setelah akhir pekan lalu Yellen memberikan pernyataan The Fed berpeluang menaikkan tingkat bunganya.
Bursa Wall Street semalam ditutup memperingati libur nasional Memorial Day. Di zona Euro indeks Eurostoxx kemarin menguat 0,37% di 3090,01. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam menguat tipis di US$ 49,60 per barel. Pertemuan OPEC pada tanggal 2 Juni ini menjadi penentu arah pergerakan harga minyak.
Pertemuan ECB Kamis pekan ini juga menjadi perhatian pasar, diharapkan ECB tetap mempertahankan program stimulusnya saat ini, dalam bentuk quantitative easing dengan alokasi dana hingga 80 miliar euros setiap bulannya dan memotong bunga simpanan hingga di bawah 0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News