Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada perdagangan hari ini IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya setelah kemarin berhasil ditutup pada level tertinggi. Indikator MACD membentuk sinyal golden cross sebagai konfirmasi penguatan jangka pendek. Penguatan rupiah dan naiknya harga komoditas menjadi sentimen penggerak IHSG.
Meski begitu, "Aksi profit taking juga dimungkinkan mengingat IHSG akan bergerak pada rentang support 4.755 dan resistance 4.820," ujar David Sutyanto, Analis First Asia Capital dalam Market Research, Jumat (27/5).
IHSG pada perdagangan kemarin mengalami penguatan sebesar 0,24% ke posisi 4784,57. Kenaikan tersebut ditopang oleh 6 sektor yang menguat dengan kenaikan terbesar adalah sektor pertambangan, agrikultur dan keuangan.
Nilai tukar mengalami pengalami penguatan ke level 13.585. Sementara pasar Asia juga bergerak liar ditengah kenaikan harga minyak dan spekulasi kenaikan tingkat suku bunga oleh The Fed.
Harga minyak mengalami kenaikan karena laporan persediaan minyak mentah Amerika mengalami penurunan 4,2 juta barel. Penguatan tersebut mendorong beberapa komditas lain menguat termasuk harga CPO.
Koreksi tipis di Wall Street dipicu aksi ambil untung pemodal di tengah bervariasinya data ekonomi yang keluar tadi malam. Sedangkan harga minyak mentah tutup di bawah US$ 50/barel yakni di US$ 49,48/barel. Saham-saham perbankan dan tambang yang mendorong penguatan Wall Street dalam dua sesi perdagangan sebelumnya, tadi malam dilanda aksi ambil untung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News