kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

FIRE targetkan produksi batubara naik 100%


Jumat, 07 Juli 2017 / 19:45 WIB
FIRE targetkan produksi batubara naik 100%


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) siap tancap gas tahun ini. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal Juni lalu ini menargetkan kenaikan produksi dan penjualan batubara tumbuh 100% dibanding tahun lalu.

Alfa Energi merupakan perusahaan yang beroperasi dan berinvestasi dalam bidang jasa energi dan infrastruktur energi melalui anak usaha serta pertambangan batubara melalui cucu usaha. Kegiatan perusahaan adalah melakukan manajemen stockpile, crushing, serta loading batubara di areal PT Alfara Delta Persada (ADP).

ADP merupakan cucu usaha dari FIRE. Saat ini ADP memiliki daerah konsesi seluas 2.089 hektar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Batubara yang dihasilkan dari tambang ini memiliki karakteristik low to medium rank thermal coal. Per Maret 2016, Alfa Energi punya total cadangan batubara sebesar 21,22 juta ton.

Direktur dan Sekertaris Perusahaan FIRE Lyna Elvira mengatakan target produksi dan penjualan yang dipatok tinggi bukan tanpa alasan. Menurutnya, banyaknya permintaan batubara baik di dalam maupun luar negeri membuat perusahaan memacu produksi. "Selain itu, didukungan juga datang dari harga market yang mulai membaik," ujar Lyna kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Lyna merincikan, tahun ini pihaknya menargetkan produksi batubara mencapai 580.000 metrik ton lebih tinggi 107,1% dibandingkan produksi pada tahun lalu yaitu 280.000 metrik ton. Sampai saat ini produksi batubara FIRE baru mencapai 40% - 50%, dan diperkirakan hingga akhir tahun target bisa tercapai.

Selama lima tahun terakhir, penjualan batubara FIRE didominasi oleh ekspor yaitu sekitar 80%. Negara-negara yang menjadi tujuannya yaitu Korea, Thailand, India dan beberapa negara lain. Sementara 20% sisanya diserap pasar domestik, salah satu pelanggan terbesar Alfa Energi adalah Altair Energy Resources Ltd. "Target penjualan batubara sama dengan target produksi," katanya.

Menurut Lyna karakteristik batubara milik FIRE sangat cocok untuk digunakan pembangkit listrik dan industri semen. Dan juga kualitas batubara yang dihasilkan FIRE sangat cocok dengan kebutuhan pasar di China maupun India yang merupakan konsumen terbesar.

Diketahui Negara Tirai Bambu terus mengurangi emisi sulfur dan nitrogen dioksida dari batubara China yang mengandung abu dan belarang tinggi. Dengan itu diperkirakan China bakal lebih banyak mengimpor batubara Indonesia untuk dicampur dengan batubara produksi sendiri. Ini menjadi peluang ekspor batubara ke China.

Untuk mencapai target tersebut, Direktur Utama FIRE Aris Munandar bilang pihaknya akan mengalokasikan sekitar 70% dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 150 miliar untuk modal kerja dan pembangunan infrastrukur. Hal ini untuk mendukung peningkatan produksi batubara perusahaan.

Lebih tepanya dana yang dialokasikan yaitu Rp 26 miliar akan digunakan untuk membangun infrastruktur seperti hauling, stockpile, fasilitas loading dan mess karyawan, di area pelabuhan maupun operasional tambang. "Dan Rp 76,3 miliar akan digunakan untuk modal kerja," ujar Aris.

Selain melakukan pertambangan batubara FIRE juga bakal masuk ke bisnis hilir, yaitu dengan masuk ke bisnis jasa penyedia infrastruktur energy dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 50 megawatt yang berlokasi di kalimantan Timur. Hal ini supaya sejalan dengan bisnis di hulu FIRE yaitu pertambangan batubara.

Aris bilang pembangunan PLTU ini bakal menggandeng Perusahaan Daerah yang bergerak di Ketenagalistrikan Pemprov Kalimantan Timur. Namun, hingga saat ini FIRE masih mencari mitra kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) dan operator untuk pembangunan PLTU tersebut. "Target akhir tahun sudah mendapat mitra bisnis," katanya.

Untuk pembangunan proyek ini, FIRE telah menyiapkan lahan seluas 23 hektar di kawasan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu keunggulan Alfa Energi adalah jarak yang dekat dari lokasi penambangan ke pelabuhan. Saat ini FIRE baru memiliki satu pelabuhan, rencananya bakal ditambah beberapa pelabuhan lagi.

Pembangunan PLTU ini akan dilakukan melalui anak usaha FIRE yaitu PT Alfa Daya Energi (ADE). Dan pembangunan ini sudah mendapatkan izin dari pihak berwenang. Nantinya PLTU ini akan disalurkan untuk wilayah Samarinda, kalimantan Timur.

Sepanjang 2016 total aset FIRE tercatat sebesar Rp 333,25 miliar, atau naik 24,3% dibandingkan tahun 2015 yaitu Rp 266,90 miliar. Dan total utangnya mencapai Rp 253,84 miliar haya turun tipis dari tahun sebelumnya Rp 257,87 miliar. Untuk itu FIRE akan menggunakan 31,74% hasil dana IPO atau sebesar Rp 47,6 untuk pembayaran sejumlah utang.

Menurut Aris saat ini harga batubara sudah terapresiasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hananya mencapai US$ 42, saat ini harga batubara terapresiasi di harga sekitar US$ 75. "Dengan itu target sales kami sekitar 180 miliar, 50% lebih tinggi dari tahun lalu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×