kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.244   21,00   0,13%
  • IDX 6.914   16,59   0,24%
  • KOMPAS100 1.007   5,50   0,55%
  • LQ45 773   2,01   0,26%
  • ISSI 226   1,95   0,87%
  • IDX30 399   1,82   0,46%
  • IDXHIDIV20 462   1,17   0,25%
  • IDX80 113   0,60   0,53%
  • IDXV30 114   1,34   1,18%
  • IDXQ30 129   0,34   0,27%

FIF Berencana Menambah Nilai Penerbitan Obligasi Menjadi Rp 1,5 Triliun


Kamis, 11 Februari 2010 / 08:01 WIB
FIF Berencana Menambah Nilai Penerbitan Obligasi Menjadi Rp 1,5 Triliun


Reporter: Dyah Megasari | Editor: Test Test

JAKARTA. Rencana PT Federal International Finance (FIF) menerbitkan obligasi bakal berjalan mulus. Bahkan, FIF yakin permintaan obligasi mereka berlebih dari perkiraan semula.


Semula, FIF berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun pada April nanti. Perusahaan ini telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) obligasi, yaitu Danareksa Sekuritas, Kresna Sekuritas, Indopremier Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. "Namun, setelah berkonsultasi dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), kami akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 1,5 triliun," ujar Direktur Utama FIF, Soehartono, kemarin.


Penambahan nilai emisi ini berdasarkan hasil survei bahwa jumlah peminat obligasi FIF terus meningkat, bahkan melebihi kuota. "Tapi kami hanya bisa mengajukan penerbitan obligasi maksimal Rp 1,5 triliun," imbuh dia.


Kepala Riset Obligasi Danareksa Sekuritas Budi Susanto melihat, pasar obligasi korporasi bakal semakin likuid seiring banyaknya perusahaan yang akan menerbitkan surat utang tahun ini. "Kemungkinan bisa mencapai Rp 20 triliun - Rp 25 triliun," ujarnya. Tapi, dia melihat, nilai penerbitan obligasi tahun ini belum bisa mengalahkan tahun lalu yang sebesar Rp 28,09 triliun.


Budi mengatakan, permintaan surat utang korporasi masih tinggi meskipun nilainya sudah banyak. "Kemungkinan dana segar berasal dari obligasi jatuh tempo yang akan kembali masuk ke pasar obligasi," jelas dia.

Nah, obligasi FIF ini menjadi salah satu alternatif pilihan bagi investor karena mengantongi peringkat idAA- dari Pefindo. Analis Mandiri Sekuritas Handy Yunianto berpendapat, obligasi FIF layak dikoleksi. "Kinerja FIF tidak ada masalah," ujarnya. Sekadar catatan, anak usaha PT Astra International Tbk ini membukukan laba bersih Rp 824 miliar tahun lalu, atau naik 35% dari tahun 2008.
Tapi, dia menyarankan agar investor melihat imbal hasil (yield) obligasi FIF. Kemungkinan, yield-nya 200 basis poin di atas SUN acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×