Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street mengakhiri sesi yang bergejolak dengan kenaikan, bangkit dari penurunan baru-baru ini karena saham teknologi menguat menjelang laporan keuangan kuartalan Nvidia.
Rabu (19/11/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 47,03 poin atau 0,10% menjadi 46.138,77, indeks S&P 500 menguat 24,87 poin atau 0,38% ke 6.642,19 dan indeks Nasdaq Composite menguat 131,38 poin atau 0,59% ke 22.564,23.
Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) ini sempat memangkas kenaikan setelah risalah rapat Federal Reserve (The Fed) terakhir menunjukkan para pembuat kebijakan memperingatkan bahwa biaya pinjaman yang lebih rendah dapat melemahkan upaya melawan inflasi.
The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada setiap rapatnya di bulan September dan Oktober.
Baca Juga: Wall Street Menguat Tipis Jelang Laporan Keuangan Nvidia
Kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja yang mendingin terus berlanjut menjelang rilis laporan ketenagakerjaan AS bulan September pada hari Kamis, menyusul penutupan pemerintah AS yang terlama.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan tidak akan menerbitkan laporan ketenagakerjaan bulan Oktober, melainkan akan menggabungkan data penggajian nonpertanian untuk bulan tersebut dengan laporan bulan November.
Di sisi lain, saham Nvidia menguat, dengan laporan laba rugi yang akan dirilis setelah penutupan pasar dipandang sebagai uji coba bagi reli yang didorong oleh kecerdasan buatan yang telah mendorong pasar mencapai rekor tertinggi tahun ini.
Saham tersebut "hampir pasti akan volatil," menyusul laporan tersebut, kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Ketika Anda adalah perusahaan terbesar di luar sana, Anda seperti menjadi pusat perhatian, dan seringkali tidak masuk akal bagaimana saham bereaksi dalam jangka pendek," ujarnya.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Gelar RUPSLB, Begini Rekomendasi Sahamnya
Investor masih khawatir tentang bagaimana perusahaan akan dapat menghasilkan uang dari investasi besar mereka di bidang AI.
Data opsi dari firma analitik Option Research & Technology Services (ORATS) menunjukkan pergerakan tersirat sekitar 7% untuk saham Nvidia di kedua arah setelah laporan keuangannya.
Di antara saham-saham yang mengalami penurunan, saham Target merosot setelah perusahaan ritel tersebut melaporkan penurunan penjualan kuartalan yang lebih besar dari perkiraan, di mana konsumen AS yang kekurangan uang mengurangi pengeluaran diskresioner.
Selanjutnya: Indonesia Bersiap Impor Minyak AS: Strategi Baru di Tengah Negosiasi Dagang
Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Hari Anak Sedunia 2025 Bahasa Inggris Penuh Motivasi dan Semangat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













