kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Februari, reli harga CPO tertajam dalam setahun


Rabu, 29 Februari 2012 / 11:25 WIB
Februari, reli harga CPO tertajam dalam setahun
ILUSTRASI. Instagram, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terpangkas hari ini (29/2). Koreksi terjadi lantaran sentimen data ekspor dari Malaysia yang menunjukkan lemahnya permintaan. Surveyor Intertek melaporkan, ekspor dari Malaysia turun 10,5% menjadi 1,18 juta ton sepanjang Februari, dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 1,32 juta ton.

Kontrak CPO untuk pengiriman Mei di Derivatif Malaysia Exchange terpangkas 1,1% ke posisi RM 3.260 atau setara US$ 1.087 per metrik ton, sebelum diperdagangkan di RM 3.262 per metrik ton pada pukul 11.44 di Kuala Lumpur.

Meski begitu, kenaikan harga minyak sawit di sepanjang bulan ini merupakan yang terbesar dalam setahun terakhir. Kemarin, harga minyak sawit mencapai posisi tertinggi sejak 9 Juni lalu. Sepanjang bulan ini, CPO pun sudah melejit 6%. Ini performa terbaik sejak Desember 2010. Lonjakan harga terjadi karena produksi yang lebih rendah di Malaysia memicu kekhawatiran stok minyak nabati global bakal seret.

Pada 10 Februari lalu, Malaysian Palm Oil Board melaporkan, stok per Januari turun 2,4% menjadi 2,01 juta ton. Ini penurunan stok untuk bulan yang keempat. Sementara, produksi di Malaysia surut 13,9% menjadi 1,29 juta ton, lantaran periode Januari dan Februari merupakan musim panen yang rendah.

Alvin Tai, analis OSK Holdings Bhd. menyebut, masih di musim produksi yang rendah, maka sampai satu atau dua bulan ke depan, produksi masih akan mengecewakan. Dengan hasil produksi yang lebih rendah dan ekspor bertahan pada level saat ini, akan terjadi penurunan stok.

"Kalaupun, hari ini terkoreksi, bisa jadi karena aksi ambil untung setelah reli tajam selama empat hari sebelumnya," ujar Tai, di Kuala Lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×