Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) sempat melambung ke level tertinggi dalam delapan bulan. Laju harga minyak sawit ini mengekor kenaikan harga kedelai.
Kontrak CPO untuk pengiriman Mei di Malaysia Derivatives Exchange melejit 1,2% ke level RM 3.321 atau setara US$ 1.104 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 9 Juni lalu. Kontrak yang sama bergulir ke level RM 3.297 per metrik ton pada pukul 17.18 WIB.
Harga kedelai melonjak karena sinyal ekspor dari Amerika Serikat akan meningkat. Pada 24 Februari, Departemen Pertanian AS mengatakan, eksportir di AS telah setuju untuk menjual 19,2 juta ton kedelai ke Cina pada 16 Februari.
Data AgRural Commodities Agricolas memperkirakan, produksi kedelai di Brazil akan turun menjadi 68 juta ton tahun ini, dibanding tahun lalu yang mencapai 75,3
juta ton. Brazil merupakan negara kedua terbesar produsen kedelai, setelah AS. Panen di Argentina pun diperkirakan akan surut menjadi 44,5 juta ton, lebih rendah dari proyeksi Januari lalu yang mencapai 49 juta ton.
Paramalingam Subramaniam, direktur Pelindung Bestari Sdn. menyebut, jika pengiriman dari Amerika Selatan melambat di tiga bulan terakhir, maka permintaan pasar akan beralih ke Amerika Serikat. "Permintaan akan tetap besar terutama dari Cina," ujarnya.
Sebagai catatan, kedelai untuk pengiriman Mei naik 0,5% ke US$ 13,09 per bushel di Chicago Board of Trade, hari ini. Ini level tertinggi sejak 22 September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News