kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faktor penopang pasar obligasi korporasi bullish


Selasa, 09 Februari 2016 / 19:39 WIB
Faktor penopang pasar obligasi korporasi bullish


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar obligasi korporasi bergerak positif sepanjang Januari 2016. Lalu, faktor apa pemicu membaiknya pasar obligasi di awal tahun?

Ignatius Girendroheru, Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), mengatakan bullishnya pasar obligasi ditopang oleh stabilitas makro ekonomi dalam negeri seperti inflasi 2015 di level 3,35% atau lebih rendah dari level akhir tahun 2014 di level 8,36% dan terendah sejak 2009.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga tercatat stabil dengan tren menguat di akhir bulan yakni di kisaran Rp13.778 per dollar AS-Rp13.964 per dollar AS.

"Stabilitas makro ekonomi semakin didorong oleh kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan BI Rate ke level 7,25% pada pertengahan Januari 2016, " ujar Ignatius.

Di samping itu, kebijakan pemerintah yang merilis paket kebijakan ekonomi Jilid IX juga menjadi signal positif bagi pasar sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pertumbuhan dalam negeri.

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus menambahkan keluarnya data AS beberapa waktu lalu yang menunjukkan data kurang baik mengakibatkan tertahannya suku bunga acuan bank sentral AS, Fed rate.

Ditambah lagi, harga minyak yang mulai menguat memberikan dorongan kepada negara pengekspor komoditas seperti Indonesia. "Sehingga rupiah juga berhasil menguat," tutur dia, Selasa (9/2).

Di dalam negeri, gross domestic product (GDP) menunjukkan perbaikan seiring digenjotnya belanja pemerintah.

Sedangkan Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo mengatakan, stabilnya nilai tukar rupiah dan terjaganya laju inflasi memicu masuknya investor asing ke pasar obligasi Indonesia.

"Kebijakan seperti penurunan BI rate dan penurunan harga premiun serta solar ikut menopang kinerja obligasi," ujar dia.

Data Indonesia Bond Pricing (IBPA) mencatat INDOBeXC-Effective Yield, yang mengukur tingkat yield obligasi korporasi turun 0,42 poin dari level 10,56% di akhir Desember 2015 ke level 10,13% di akhir Januari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×