Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah sempat melesat tinggi pada perdagangan kemarin pasca pertemuan European Central Bank (ECB) euro kembali menukik. Pamor the greenback menenggelamkan keunggulan euro.
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/12) pukul 19.20 WIB pasangan EUR/USD tersungkur 0,38% di level 1,0898 dibanding hari sebelumnya.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan pelemahan ini karena memang pamor USD yang terlampau kinclong. Jadi bukan karena euronya yang melemah. Karena selain data ekonomi yang positif, euro juga terbantu oleh kebijakan moneter ECB yang ternyata tidak seagresif perkiraan pasar.
Pada pertemuan Kamis (3/12) ECB memutuskan untuk menambah pelonggaran stimulusnya sebesar 60 miliar euro hingga Maret 2017 mendatang. Serta memangkas suku bunga menjadi minus 0,30%. Dari data ekonomi, German Factory Orders November 2015 justru membaik dengan pertumbuhan 1,8% dari bulan sebelumnya minus 0,7%.
“Namun itu dimentahkan oleh penantian pelaku pasar terhadap data ketenagakerjaan AS nanti malam,” kata Yulia Safrina.
Walaupun memang saat ini pelaku pasar cenderung bergerak wait and see. Menyusul prediksi yang negatif mengenai beberapa data AS seperti rata-rata pendapatan upah tenaga kerja AS yang pertumbuhannya turun dari 0,4% menjadi 0,2%. Lalu data tenaga kerja non pertanian yang merosot dari 271 ribu menjadi 201 ribu serta terakhir stagnasi tingkat pengangguran bulanan di level 5,0%.
“Untuk saat ini arah moneter ECB dan The Fed memang kontras jadi sulit bagi euro untuk mengungguli the greenback,” papar Yulia. Ini pula yang menjadi alasan fundamental bertekuk lututnya euro terhadap the greenback.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News