Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca aktivasi artikel 50 yang dimulai ketika Theresa May, Perdana Menteri Inggris menyerahkan artikel 50 ke Uni Eropa dini hari tadi, euro pun terimbas pelemahan. Sedangkan poundsterling sendiri mendulang penguatan setelah data ekonomi yang dirilis memuaskan pasar.
Mengutip Bloomberg, Rabu (29/3) pukul 18.35 WIB pairing EUR/GBP menukik 0,41% ke level 0,8648 dibanding hari sebelumnya.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan pelemahan yang diderita ini setelah dimulainya proses pemisahan Britania Raya dari Uni Eropa sejak diserahkannya artikel 50 tersebut. Pasar global sesaat dibalut kecemasan dan itu menekan euro.
“Hanya saja ini sifatnya volatilitas sementara mengingat proses Brexit sendiri sudah diantisipasi sejak jauh hari dan prosesnya memakan waktu hingga dua tahun dari sekarang,” ujar Agus.
Selain itu beban bagi euro juga datang dari laporan harga barang impor Jerman Februari 2017 yang turun dari 0,9% menjadi 0,7%.
Sedangkan poundsterling sendiri cukup terbantu oleh data pinjaman bank ke individu di Februari 2017 yang naik dari 4,8 miliar poundsterling menjadi 4,9 miliar poundsterling. “Selain itu sterling juga sudah terpapar pelemahan yang tajam setelah penyerahan artikel 50 tersebut. Jadi wajar sekarang masuk tahap penyesuaian posisi,” kata Agus.
Memandang hal tersebut ia memperkirakan pelemahan EUR/GBP masih akan rentan dan berpotensi berbalik arah dalam waktu dekat. Tarik menarik euro dan sterling masih akan terasa selama sentimen dari artikel 50 masih membalut pergerakan di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News