Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Sejumlah faktor menyebabkan pergerakan euro menyentuh level terendah dalam dua pekan terakhir versus dollar AS. Pagi tadi, euro menyentuh posisi US$ 1,3325, yang merupakan level terlemah sejak 24 Januari lalu. Pada pukul 10.17 waktu Sydney, posisi euro berada di level US$ 1,3371, tak banyak berubah dari posisi pekan lalu di New York.
Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, euro berada di level 123,71 yen setelah melemah 2,6% dalam tiga sesi sebelumnya menjadi 123.87. Sedangkan mata uang Jepang menguat 0,2% menjadi 92,52 per dollar AS.
Sedangkan dollar Australia tidak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1,0318 setelah menggenapkan penyelesaian selama empat pekan berturut-turut.
Pelemahan euro versus yen sebelum dirilisnya data produksi industri di Prancis yang diprediksi akan menurun. Selain itu, pimpinan Eropa juga tengah bersiap untuk menggelar pertemuan di Brussels untuk mendiskusikan bantuan kepada Cyprus dan Yunani.
"Saat ini, momentum untuk euro masih negatif. Kita akan melihat tingginya risiko di Eropa saat ini dibanding bulan lalu," jelas Imre Speizer, strategist Westpac Banking Corp di Auckland.
Sedangkan yen tetap menguat setelah melemah selama 12 pekan berturut-turut. Perdana Menteri Taro Aso bilang, yen sudah mengalami depresiasi terlalu cepat sebelum pertemuan menteri keuangan Group 20 pada pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News