Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca The Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi sekitar 2,25%-2,5% dan memproyeksikan hanya akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali di tahun depan, pasangan mata uang EUR/USD terpantau menguat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (20/12) euro tercatat menguat 0,79% ke level 1.1466 terhadap dollar AS.
Puja Purbaya Sakti D. Analis PT Rifan Financindo Berjangka mengatakan euro terus menguat terhadap dollar AS setelah The Fed menaikkan suku bunga ini menghapus lonjakan yang terbentuk pasca pengumuman FOMC dini hari tadi.
Sesuai ekspektasi, The Fed menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin ke 2,25%-2,5%. Dengan demikian, total kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini sebanyak empat kali.
Dalam rapat FOMC, Gubernur The Fed, Jerome Powell berkomitmen mempertahankan rencana pengetatan moneter, melalui suatu kenaikan suku bunga lebih lanjut secara gradual. Sebab, kuatnya pertumbuhan dan pasar tenaga kerja AS membuat kondisi ekonomi masih membutuhkan kenaikan suku bunga, setidaknya dua kali di tahun depan.
"Para investor yang mulai mencerna pernyataan Powell tersebut, dianggap cenderung dovish sehingga memberikan tekanan yang cukup berarti bagi Dollar AS," kata Puja, Kamis (20/12).
Sementara, sepekan lalu euro bisa sedikit lega dari pemangkasan proyeksi inflasi yang sempat melemahkan euro karena Eropa mendapatkan dukungan dari laporan yang menyatakan bahwa pemerintah Italia telah menyetujui rencana anggaran baru yang akan diajukan ke Uni Eropa.
"Pasar kembali bergairah dan lebih optimis bahwa ketegangan antara Italia-Uni Eropa mereda, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi euro untuk bisa kembali lanjutkan gain pada perdagangan berikutnya," kata Puja.
Jumat (21/12) pada pukul 14.00 WIB akan dirilis indikator ekonomi DE GfK Consumer Confidence JAN yang diprediksi akan mengalami penurunan tipis dari 10.4 menjadi 10.3 (konsensus). Turunnya jumlah total dari Indeks Iklim Konsumen Jerman GfK yang mengukur tingkat kepercayaan konsumen mengenai aktivitas ekonomi ini akan berdampak unfavorable bagi Euro.
Selanjutnya pada pukul 20.30 WIB akan dirilis indikator ekonomi US GDP Growth Rate QoQ Final Q3 yang diprediksi akan mengalami penurunan dari 4.2% menjadi 3.5% (konsensus). Turunnya jumlah total dari Produk Domestik Bruto AS yang mengukur perubahan disetahunkan dari nilai (tersesuaikan inflasi) seluruh barang dan jasa yang dihasilkan ini akan berdampak unfavorable bagi Dollar AS sehingga akan memberikan sentimen positif bagi Euro untuk bisa kembali menguat.
Secara analisa teknikal grafik daily dimana indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Blue over red yang melebar dimana arah kurs berpotensi untuk naik. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -1 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk turun. Secara umum EUR/USD masih berpotensi untuk lanjutkan gain pada perdagangan selanjutnya.
Puja merekomendasikan trading untuk pasangan EUR/USD adalah Buy selama harga diatas 1.1452 dengan level resistance antara 1.1421, 1.1470, 1.1548 dan support antara 1.1343, 1.1314, 1.1236.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News