Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro diproyeksi memasuki momentum bearish melawan dollar AS. Sebab, the greenback sedang solid di tengah euforia bakal mulusnya RUU Pajak Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/12), pergerakan pasangan EUR/USD turun 0,08% ke level 1,1857 pukul 17.22 WIB.
Dollar AS sedang menguat lantaran RUU Pajak telah melampaui rintangan pertama, yakni lolos di meja Senat pada Sabtu lalu. Berikutnya, pasar menantikan tarik ulur Partai Republik dengan DPR AS untuk mencapai satu rancangan pajak yang sama. Parlemen mengharapkan hingga Natal, Kongres bakal mengesahkan aturan pemangkasan pajak ini.
"Trump dan Partai Republik semakin dekat dengan agenda pemotongan pajak terbesar sejak terakhir di 1980-an," kata analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, Selasa (5/12).
Menurutnya, dollar AS bakal terus bullish lantaran investor tidak ingin ketinggalan reli yang bakal memuncak lagi saat rapat The Federal Reserve pada 12-13 Desember mendatang. Kemungkinan mata uang Paman Sam bakal mendaki lagi karena pada rapat tersebut, kenaikan suku bunga AS sudah hampir pasti.
Apalagi, dari sisi euro, sentimen Uni Eropa cenderung minim. Hanya ada sentimen terpilihnya Menteri Keuangan Portugal Mario Centeno sebagai Ketua Eurogroup. Centeno dirumorkan dekat dengan Presiden Perancis Emanuel Macron yang kerap dipandang bullish soal ekonomi zona Eropa. Namun tetap saja, kinerja dan strategi ekonominya akan dinanti oleh pasar.
"Pasar bisa menyambut ini sebagai positif untuk euro. Tapi sebaiknya menunggu perkembangan lanjutan, diantaranya adalah program-program kerja Centeno seperti apa," kata Alwi kepada KONTAN, Selasa (5/12).
Proyeksi Alwi, besok, penurunan pairing EUR/USD bakal berlanjut. Ia merekomendasikan sell on strength dengan support antara 1,1810-1,1715, dan resistance 1,1900-1,1995.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News