Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data prelim gross domestic product (GDP) Zona Euro yang bagus topang penguatan nilai tukar euro di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Walau pasar merespon positif wacana reformasi pajak korporasi AS, terdapat kekhawatiran defisit pada kas Paman Sam.
Di pasar spot, pasangan EUR/USD pada Selasa (14/11) pukul 18.50 WIB menguat 0,49% ke 1,1724 dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Dalam sepekan, pasangan ini menguat 1,18%.
Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menjelaskan, pasar menyambut positif rencana pemotongan pajak bagi korporasi AS. Namun dengan berkurangnya penerimaan negara, defisit sebanyak US$ 1,5 triliun pada sektor pajak dapat saja terjadi. "Kongres dan senat bersifat defensif pada reformasi ini karena ada kemungkinan defisit," jelas Andri kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).
Anggota senat dalam Dewan Perwakilan Rakyat AS atau House of Representative kemungkinan akan melakukan pengambilan suara secepatnya pada Kamis (16/11). Mereka juga merencanakan pangkas pajak sebanyak 20% atau lebih kecil dari rencana Presiden AS maksimal 35%. Akibat dari penantian ini sebabkan pasar menahan beli dollar.
Esok, Andri perkirakan adanya peluang menguat terbatas lantaran menunggu reaksi pasar setelah pidato dari Gubernur ECB Mario Draghi. Asal tahu saja, malam ini Draghi dan gubernur bank sentral dari Amerika, Inggris dan Jepang akan bertemu dalam konferensi diskusi panel di Frankfurt, Jerman.
Adapula hal ini terlihat dari indikator moving average (MA) 50, MA 100 di area sell dan MA 200 memberikan sinyal buy. Relative strength index 14 netral di level 47,5 dan indikator stochastic buy di level 100. Namun, indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif.
Andri merekomendasikan buy pairing EUR/USD dengan kisaran harga besok di rentang 1,1745-1,1625.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News