Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pergerakan euro melemah ke posisi terendah dalam dua tahun terakhir versus dollar AS. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 04.30 waktu New York Senin (23/7), euro melemah 0,2% menjadi US$ 1,2138. Pada transaksi sebelumnya, posisi euro sempat keok 0,7% menjadi US$ 1,2067. Ini merupakan level terlemah sejak Juni 2010 lalu.
Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, euro melemah 0,3% menjadi 95,15 yen dan sempat berada di posisi 94,24 yen, level terlemah sejak 2000 silam. Sedangkan posisi yen menguat 0,1% menjadi 78,39 per dollar AS.
Pelemahan euro terjadi seiring memuncaknya kecemasan investor mengenai krisis utang di Eropa. Pelaku pasar khawatir, pimpinan Eropa akan gagal dalam mengontrol krisis di Benua Biru itu.
Seperti yang diketahui, Situasi perekonomian Eropa semakin memburuk. Kali ini, pasar kembali berguncang setelah salah satu kawasan di Spanyol, Catalonia, mengajukan diri untuk mendapatkan dana bailout dari pemerintah.
Bahkan harian El Pais Spanyol memberitakan, sejumlah kawasan lain juga akan mengikuti langkah Catalonia untuk meminta dana talangan dari Madrid. Beberapa di antaranya yakni Castilla-La-Mancha, Murcia, Canary Island, dan Belearic Island. Kondisi itu menyebabkan tingkat yield untuk obligasi Spanyol berjangka waktu 10 tahun melonjak ke rekor tertingginya.
"Kawasan di Spanyol mengumumkan mereka akan meminta bantuan kepada pemerintah. Hal itu menunjukkan bahwa Spanyol akan membutuhkan lebih banyak lagi dana bailout," jelas Omer Esiner, chief market analyst Commonwealth Foreign Exchnage Inc di Washington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News