kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro anjlok terhadap dollar AS karena PMI Jerman


Minggu, 24 Maret 2019 / 21:07 WIB
Euro anjlok terhadap dollar AS karena PMI Jerman


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euro anjlok hingga mencetak level terendah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan pekan kemarin. Pasalnya, laporan Purchasing Manager’s Index (PMI) Jerman menunjukkan kinerja yang jauh lebih buruk dibandingkan ekspektasi.

Mengutip Bloomberg pada Sabtu (23/3) pasangan mata uang EUR/USD terkoreksi 0,63% di level 1,302. PMI bulanan Jerman periode Maret 2019 dilaporkan berada di level 44,7. Di bawah ekspektasi pasar di level 48,0 dan pencapaian sebelumnya di level 47,6.

Tak kalah negatif, rilis data produksi manufaktur Purchasing Manufacture Index (PMI) Prancis mencapai level 48,7. Masih di bawah ekspektasi pasar di level 50,6 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 50,2.

Aktivitas pabrikan Zona Euro mengalami kemerosotan dengan laju tercepat dalam enam tahun terakhir, sebagai akibat dari jatuhnya permintaan masyarakat. Di sisi lain dollar AS rebound terhadap sejumlah mata uang pada pekan lalu.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Yohanes Sigit Hartono menilai, dollar AS membalas semua kerugian yang terjadi di sesi sebelumnya.

Karena kekhawatiran pasar terkait Brexit semakin menekan euro, menghilangkan fokus pasar dari The Fed yang secara mengejutkan lebih dovish.

Para pemimpin Uni Eropa akhir pekan lalu memberikan opsi untuk menunda Brexit hingga paling lambat 22 Mei. Tetapi, hanya jika Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May dapat mengalahkan oposisi di parlemen dan memenangkan dukungan anggota parlemen minggu depan untuk rencana penarikannya tersebut.

“Investor khawatir tentang pertumbuhan setelah European Central Bank (ECB) memangkas perkiraan awal bulan ini dan laporan PMI Jumat menunjukkan seberapa dalam kekhawatiran itu berjalan,” kata Yohaner kepada Kontan, Minggu (24/3).

Ia menambahkan kemungkinan tarif mobil Eropa seperti menyiramkan garam ke luka yang artinya akan menambah keterpurukan.

Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa Uni Eropa telah sangat tangguh di AS selama bertahun-tahu. AS kabarnya sedang mencari sesuatu untuk memerangi Uni Eropa.

Hasil obligasi sepuluh tahunan Jerman berubah negatif untuk pertama kalinya sejak Oktober 2016, menyebabkan EUR/USD turun ke level rendah dalam sehari di 1,1288.

Sementara The Fed tidak lagi berencana untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Di mana ECB tidak akan menaikkan suku bunga sampai Fed membuat langkah lain.

Yohanes mengatakan pekan ini ada beberapa hal yang perlu diawasi. Pernyataan dovish The Fed sesuai dengan perkiraan, sehingga pasar mengalihkan fokus pada data PMI zona Eropa yang kemudian dirilis dengan angka mengecewakan.

Pelemahan euro pasca FOMC mampu memupuskan penguatan sebelumnya dan menutup akhir pekan dengan bias jangka pendek yang cenderung negatif.

Para pemimpin Uni Eropa memberi tahu May bahwa dia dapat memiliki waktu dua bulan tambahan untuk mengatur Brexit yang tertib. Namun, Inggris tetap berisiko menghadapi Brexit yang kisruh pada Jumat pekan ini. Jika perdana menteri gagal mendapatkan dukungan dari internal parlemen Inggris, maka membuat euro semakin tertekan.

Yohanes menilai secara teknikal EUR/USD terlihat bias jangka pendek menjadi cenderung negatif selama EUR/USD diperdagangkan di bawah area 1.1340. Penutupan akhir pekan lalu di bawah level 1,1289 akan meningkatkan risiko melanjutkan downtrend.

EUR/USD menguji zona level support antara 1,1257-1,1233 dan level resistance di rentang 1,1317-1,1338. Katanya jika pekan depan euro kembali menembus level 1,1350 maka downtrend akan mengalami kegagalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×