Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang kembali menguat terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (21/4). Penguatan rupiah masih didorong sejumlah sentimen yang berlangsung pada pekan lalu.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, penguatan rupiah sangat mungkin terjadi tatkala data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) untuk bulan Maret 2019 tumbuh 1,6% sewaktu dirilis Kamis (18/4) malam lalu. Hasil tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi konsensus pasar sebesar 0,9%.
“Perbaikan data penjualan ritel AS meredakan kekhawatiran pelaku pasar akan potensi perlambatan ekonomi di negara tersebut,” ujar dia.
Selain itu, pergerakan rupiah juga masih akan ditopang entimen euforia pemilihan presiden Indonesia yang berlangsung damai pada Rabu lalu (17/4). Para pelaku pasar sejauh ini merespons positif hasil hitung cepat yang untuk sementara memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Tak hanya itu, secara umum mata uang emerging market dalam posisi yang menguntungkan semenjak data pertumbuhan ekonomi China di kuartal I 2019 tumbuh hingga 6,4%. Pencapaian tersebut menunjukkan ekonomi China masih solid di tengah terpaan konflik perang dagang yang terjadi sejak tahun lalu.
Dengan demikian, Mikail memperkirakan, rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp 13.980-Rp 14.000 per dollar AS pada esok hari.
Sebagai informasi, Kamis lalu (18/4), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,29% ke level Rp 14.045 per dollar AS. Sedangkan dalam satu pekan terakhir, rupiah di pasar spot terapresiasi 0,67%.
Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,35% ke level Rp 14.016 per dollar AS pada Kamis (18/4). Dalam sepekan, rupiah di BI menguat 0,98%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News