kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ETF Ethereum Spot Hibur Pasar Kripto di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga


Kamis, 23 Mei 2024 / 23:13 WIB
ETF Ethereum Spot Hibur Pasar Kripto di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga
ILUSTRASI. 3D rendering of close-up of metal Ethereum and Bitcoin cryptocurrency coins, electronic decentralized money concept, future payment economy market, gold coins


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sentimen baru dari hadirnya ETF Ethereum Spot telah menutupi kekhawatiran meningkatnya suku bunga tinggi. Investor tetap optimistis di pasar kripto, walau kondisi pasar masih diliputi ketidakpastian.

Chief Executive Officer (CEO) Triv, Gabriel Rey, menilai bahwa suku bunga The Fed mungkin sudah bukan fokus utama lagi bagi pasar kripto untuk saat ini. Hal itu karena pasar sudah memperkirakan jauh-jauh hari akan adanya potensi pemangkasan bunga di pertengahan tahun 2024.

Pasar dipandang lebih memperhatikan sentimen persetujuan ETF Ethereum Spot yang berpotensi menarik lebih banyak dana investasi masuk ke industri aset kripto. Persetujuan ETF Ethereum ini diharapkan bisa mengikuti jejak positif ETF Bitcoin yang muncul di awal tahun 2024.

Baca Juga: Optimisme ETF Ethereum Spot Dibatasi Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi

“Saya yakin apabila disetujui maka akan ada inflow ke Ethereum dan ke token layer 2, serta bitcoin pasti akan juga terkena cipratannya. Sentimen di kripto sangat bullish, sehingga tidak perlu takut dalam waktu dekat ini,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Rabu (22/5).

Menurut Gabriel, ETF Ethereum kemungkinan besar bakal disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS). Hal tersebut karena melihat regulator memberikan kesempatan revisi bagi pemohon ETF Ethereum Spot yang artinya mencerminkan produk ini tujuan akhirnya untuk disetujui.

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS sendiri akan mengambil keputusan terkait persetujuan ETF Ethereum Spot pada Kamis (23/5) atau Jumat (24/5) waktu setempat.

Oleh karena itu, Gabriel tetap optimistis harga bitcoin mampu mencapai US$100 ribu di akhir tahun ini atau mungkin tercapai di tahun 2025. Di luar sentimen ETF dan suku bunga, Bitcoin diperkirakan bakal terus naik karena biaya produksi yang semakin mahal usai dilakukan Halving pada April lalu.

Baca Juga: Pasca Naik ke Level US$ 70.000, Harga Bitcoin Turun 1,59% Imbas Aksi Profit Taking

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menambahkan bahwa rilis data ekonomi terkait tingkat pengangguran dan Purchasing Managers’ Index (PMI) AS pada Kamis minggu ini selanjutnya akan menjadi peristiwa yang cukup diantisipasi. 

Selain itu, rilis data pendapatan Nvidia mungkin juga akan memiliki peran dalam membentuk sentimen pasar.

“Sehingga, apabila ETF Ethereum Spot disetujui dan data-data lain seperti PMI Amerika Serikat, pendapatan Nvidia menunjukkan angka yang positif, maka potensi reli aset kripto terbuka,” ujar Fahmi dalam siaran pers, Selasa (21/5).

Nah dalam kondisi ini, Fahmi menyarankan investor dapat mengoptimalkan momentum dengan berfokus pada aset-aset potensial yang memiliki hubungan dengan katalis-katalis yang sedang berkembang tersebut.

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Dekati All-Time-High, Pertanda Reli?

Bagi investor yang lebih konservatif, termasuk juga bagi investor pemula, strategi DCA atau dollar cost averaging juga masih cukup ideal untuk dijalankan. 

Sebab, situasi pasar bisa jadi akan lebih menantang karena cukup bergantung pada perkembangan beberapa data yang tidak bisa sepenuhnya diprediksi, seperti keputusan SEC terkait ETF Ethereum spot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Negotiation For Everyone

[X]
×