kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Erajaya mengejar target penjualan Rp 23 triliun


Jumat, 03 November 2017 / 09:02 WIB
Erajaya mengejar target penjualan Rp 23 triliun


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yakin bisa mengantongi kenaikan pendapatan 12% hingga akhir tahun ini. Per September 2017, penjualan ERAA tumbuh 6,81% year on year (yoy) menjadi Rp 16,65 triliun.

Sekretaris Perusahaan ERAA Amelia Allen mengatakan, dengan target pertumbuhan itu, ERAA berharap bisa meraih pendapatan Rp 23 triliun di akhir 2017. Sehingga, di kuartal IV ini, ERAA harus mengejar angka pendapatan sekitar Rp 6,35 triliun lagi.

Sebagai informasi, pada kuartal III-2017, penjualan terbesar ERAA masih berasal dari segmen telepon seluler dan tablet, yang naik 2,3% yoy. Lalu, penjualan voucer elektronik tumbuh 27,57% dan penjualan komputer serta perangkat elektronik lain naik 6,17%.

Kontribusi penjualan anak usaha ERAA di luar negeri juga positif. "Kontribusi anak perusahaan di luar Indonesia sampai September 2017 kira-kira sebesar 9%–10% dari total penjualan grup," ujar Amelia pada KONTAN, Rabu (1/11).

Hingga September lalu, ERAA tercatat memiliki dua anak usaha langsung yang berada di Malaysia dan Singapura. Selain itu, ada enam anak usaha tak langsung yang seluruhnya ada di Malaysia.

Pada Oktober lalu, ERAA juga mendirikan anak perusahaan di Singapura dengan nama Erajaya Swasembada Pte Ltd. "Anak usaha baru akan menjalankan usaha distribusi dan ritel di Singapura," tutur Amelia.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani mengatakan, ERAA masih mampu menjaga margin laba kotor sekitar 8,5%. Namun, margin laba bersih ERAA dinilai masih kecil, yakni sekitar 1,27%.

Riska menambahkan, meski saat ini ERAA banyak ekspansi di luar negeri, potensi penjualan yang masih besar tetap akan berasal dari penjualan domestik. "Masyarakat Indonesia cukup konsumtif untuk telepon seluler," ujar dia. Riska juga menilai ERAA masih mampu mempertahankan kinerja di tengah persaingan bisnis dengan tetap mendorong penjualan online. 

Sejak Juli, saham ERAA pun sudah masuk dalam tren bullish. Alhasil, Riska merekomendasikan buy saham ERAA. Menurut hitungannya, saham ERAA masih berpotensi menembus Rp 870 terlebih dahulu. "Selanjutnya, ERAA memiliki potensi masuk ke level Rp 930," prediksi dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×