Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Inti Selaras (WISEL) berencana melakukan Penawaran Umum Obligasi II Tahun 2023. Perusahaan dealership alat berat dari grup usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ini menargetkan bisa menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun.
President Director Wahana Inti Selaras, Bambang Prijono mengungkapkan hasil dari penerbitan obligasi ini akan dipakai sebagai modal kerja (working capital). Aksi ini juga sebagai diversifikasi pembiayaan bagi WISEL.
"Pertimbangan kami menerbitkan obligasi untuk menopang pertumbuhan bisnis WISEL Group yang sangat pesat, sehingga membutuhkan modal kerja lebih banyak. Kami percaya kupon yang ditawarkan cukup menarik," terang Bambang, Kamis (13/7).
Baca Juga: Maybank Indonesia Bukukan Laba Sebelum Pajak Rp2,04 Triliun di Tahun 2022
Penawaran Umum Obligasi II Wahana Inti Selaras Tahun 2023 ini akan dibagi dalam tiga tenor penerbitan, yakni 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. Kisaran tingkat bunga untuk masing-masing seri obligasi adalah sebagai berikut:
1. Obligasi Seri A dengan tenor 370 hari ditawarkan dengan rentang bunga 6,15% - 7% per tahun.
2. Seri B dengan tenor 3 tahun dengan rentang bunga 7,15% - 8,15% per tahun.
3. Seri C dengan tenor 5 tahun dengan rentang bunga 8,15% - 9% per tahun.
Pembayaran bunga dilakukan triwulanan dan pokok obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sesuai dengan tenornya masing-masing. Obligasi WISEL ini telah mendapatkan peringkat rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Baca Juga: Kinerja Terpuruk, Megalestari Epack (EPAC) Digugat PKPU oleh Pemasok Tinta
WISEL menunjuk beberapa Penjamin Pelaksana Emisi untuk penerbitan obligasi ini, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Aldicitra Sekuritas Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Rencana penggunaan dana obligasi akan dialokasikan untuk membiayai modal kerja Wisel dan lima anak usaha yaitu PT Indotruck Utama (ITU), PT Indo Traktor Utama (INTRAMA), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT Prima Sarana Gemilang (PSG) dan PT Prima sarana Mustika (PSM).
Berikut perkiraan jadwal penawaran umum hingga pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI):
Ijin Publikasi OJK : 11 Juli 2023
Penawaran Awal : 13 – 24 Juli 2023
Target Pernyataan Efektif OJK : 31 Juli 2023
Periode Penawaran Umum : 2 – 3 Agustus 2023
Penjatahan : 4 Agustus 2023
Distribusi Obligasi : 8 Agustus 2023
Pencatatan Obligasi di BEI : 9 Agustus 2023.
Prospek Bisnis Wisel
Bambang menyampaikan, PT Wahana Inti Selaras (WISEL) telah memberikan kontribusi pendapatan dan marjin yang signifikan bagi Indomobil Group. Hingga akhir tahun 2022, WISEL membukukan total pendapatan sekitar Rp 8,5 triliun atau naik 51,59% dibandingkan tahun 2021 yang sekitar Rp 5,6 triliun.
Sedangkan laba bersih pada tahun 2022 tumbuh signifikan dari sekitar Rp 240 miliar menjadi Rp 745 miliar. Lonjakan kinerja ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya penjualan segmen truk dan alat berat sebesar 54,3% dari tahun 2021 ke tahun 2022.
Salah satu faktor pendongkrak penjualan truk dan alat berat adalah perluasan area penjualan alat berat Volvo Construction Equipment yang sebelumnya hanya di Jawa, Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Papua menjadi seluruh Indonesia.
Baca Juga: Belum Menyampaikan Laporan Keuangan Kuartal I-2022, 98 Perusahaan Diperingatkan BEI
Sedangkan segmen dengan tingkat profitabilitas paling tinggi adalah segmen jasa, yakni 53,96%, atau meningkat dari tahun 2021 yang sebesar 45,76%.
Bambang optimistis bisnis WISEL masih prospektif seiring dengan pesatnya pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur.
"Dengan masih tingginya ruang eksplorasi, Perseroan dapat melakukan diversifikasi bisnis alat berat seperti penyediaan alat berat pelabuhan dan konstruksi yang dapat menjadi penopang pertumbuhan bisnis di masa mendatang," kata Bambang.
Adapun, portofolio produk WISEL saat ini terdiri dari Volvo Truck, Volve CE (Construction Equipment), Volvo Buses, SDLG, Renault Trucks, Kalmar, Manitou dan John Deere dimana WISEL berhasil mendapatkan kontrak master distributor untuk Indonesia, Filipina dan Timor Leste sejak 2021.
Baca Juga: Anak Usaha IMAS Akan Pacu Pengembangan Bisnis Alat Berat ke Sektor Pertambangan
Model bisnis WISEL berfokus pada bidang penjualan dan layanan purna jual alat berat dari beberapa merek besar seperti Volvo, Renault Trucks, SDLG, Kalmar, Manitou dan John Deere. WISEL juga merupakan perwakilan resmi distribusi beberapa merek lain seperti HIAB, Morooka, Volvo Penta, Bandit, Zoomlion dan lain-lain.
Guna menopang strategi bisnisnya di tahun ini, WISEL mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 815 miliar. Sebagian besar akan dipakai untuk segmen usaha contract service dan penyewaan alat berat. "Yang utama untuk investasi pembelian alat-alat berat yang nantinya dipakai menunjang aktivitas kontraktor dan penyewaan," tandas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News