kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

ENRG: Kami tak terkait dengan transaksi Capitalinc


Jumat, 07 Februari 2014 / 14:20 WIB
ENRG: Kami tak terkait dengan transaksi Capitalinc
ILUSTRASI. Gelar RUPSLB, SGRO Setujui Pengunduran Diri Direktur Utama


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tidak ingin mengomentari lebih jauh perihal rencana PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) untuk masuk ke Blok Offshore Northwest Java (ONWJ).

"Transaksi tersebut tidak terkait dengan pihak ENRG," kata Herwin W. Hidayat, Kepala Hubungan Investor ENRG kepada KONTAN, Jumat (7/2). Ini menjadi bantahan resmi pertama atas sinyalemen keterkaitan ENRG dengan transaksi MTFN.

Pada Kamis (6/2) kemarin, MTFN berniat menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) 27,83 miliar saham senilai total Rp 2,78 triliun.

Dugaan keterkaitan aksi ini dengan ENRG maupun Grup Bakrie menguat seiring rencana penggunaan dana rights issue MTFN. Perusahaan itu akan menggunakan Rp 2,52 triliun atau 93,48% dari total dana rights issue untuk mengakuisisi 100% saham Owen Holdings yang dimiliki Densel Venture Ltd (DVL) dan OG Resources Ltd (OGR).

Owen adalah pemilik 49% saham EIBL yang merupakan pemilik 100% saham EMP ONWL Ltd. Perusahaan ini memiliki 36,72% working interest di Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) PSC.

Nah, rencana ini tentunya bersinggungan dengan aksi korporasi ENRG. Pada Agustus lalu, ENRG juga berniat rights issue dengan menerbitkan 20.981.989.426 saham seharga Rp 140 per saham dan berpotensi meraup dana Rp 2,94 triliun.

Pada 15 September 2013, ENRG menurunkan harga rights issue  menjadi Rp 120 per saham, dengan asumsi perolehan Rp 2,52 triliun. Nah, prospektus itu menyebut, 81% hasil rights issue dialokasikan untuk membeli 49% saham EMP International Ltd (EIBL) yang dimiliki Owen Holding.

Namun, pada 17 September 2013, ENRG memang menyatakan menunda rights issue hingga batas yang belum ditentukan lantaran kondisi pasar yang tidak kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×