kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Energi Mega Persada (ENRG) semakin agresif menambah aset di sektor hulu migas


Senin, 06 September 2021 / 07:55 WIB
Energi Mega Persada (ENRG) semakin agresif menambah aset di sektor hulu migas


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Asal tahu saja, Blok Sengkang telah mendapatkan perpanjangan kontrak bagi hasil selama 20 tahun pada 2018 lalu. Kontrak ini bakal berlaku terhitung mulai 24 Oktober 2022 sampai 2042 mendatang.

Blok Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas (BCF) dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Selain itu, Blok Sengkang memproduksi kurang lebih 40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Tercatat, gas hasil produksi Blok Sengkang digunakan untuk menyuplai kebutuhan beberapa pembangkit listrik di Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, dalam gelaran public expose yang digelar pada 30 Agustus 2021, manajemen ENRG menargetkan kinerja produksi migas tahun ini dapat meningkat. Hingga semester I 2021, tercatat produksi minyak ENRG mencapai 453 barel per hari (bph) sementara gas sebesar 167 juta kaki kubik per hari (MMCFD).

"Perseroan berhasil meningkatkan produksi selama semester 1 tahun 2021 ini, sehingga diharapkan bahwa di semester 1 dan selanjutnya sampai full year 2021 Perseroan dapat membukukan peningkatan kinerja keuangannya," kata Direktur ENRG Edoardus Ardianto.

Edoardus melanjutkan, upaya mendorong eksplorasi pada sejumlah aset yang dimiliki akan dilakukan pada tahun ini. ENRG menargetkan dapat melakukan pengembangan pada sejumlah aset yang dimiliki seperti Blok Malacca Strait, Blok Bentu juga Blok Kangean.

 

Selain itu, ENRG kini tengah mengkaji potensi kegiatan eksplorasi pada aset lainnya seperti Blok Gebang, Tonga dan Buzi. ENRG menargetkan dengan sejumlah upaya eksplorasi tersebut nantinya produksi migas perusahaan dapat makin meningkat.

Disisi lain, ENRG memastikan komitmennya dalam mendorong program 1 juta BOPD dan 12 BSCFD yang dicanangkan pemerintah untuk 2030 mendatang. "ENRG turut serta dalam membantu program Pemerintah yakni program 1 juta barel baik melalui aset existing  ataupun aset-aset yang belum produksi dan juga yang mungkin perusahaan akan akuisisi," terang Edoardus. 

Disisi lain, ENRG memastikan bakal melakukan penyesuaian alokasi belanja modal capital expenditure (capex) menjadi sebesar US$ 75 juta pada tahun ini. 

Edoardus mengungkapkan dari besaran alokasi capex tersebut, sekitar 50% telah terealisasikan sepanjang semester I 2021. Adapun, jumlah alokasi capex ini mengalami penyesuaian dari alokasi awal sebesar US$ 100 juta. "Target budget capex 2021 memang terjadi penyesuaian mengingat kondisi pandemi yang masih melanda Indonesia dan dunia, beberapa pekerjaan terpaksa harus ditunda," pungkas Edoardus.

Selanjutnya: Energi Mega Persada (ENRG) kini pegang 49% hak partisipasi Blok Sengkang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×