Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru merilis kinerja keuangan tahun 2017, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melaporkan laba di sepanjang tahun lalu. ENRG meraup laba US$ 24 juta di tahun 2017. Pada tahun 2016, ENRG masih merugi US$ 345 juta.
"Kami melakukan berbagai cara untuk mengamankan kondisi keuangan, termasuk dengan menurunkan beban keuangan dan biaya bunga hingga 13% atau dari US$ 62 juta menjadi US$ 54 juta," kata Direktur Utama ENRG Imam P Agustino dalam laporannya, Rabu (26/9).
Kenaikan laba ini memang berasal dari restrukturisasi utang Pasalnya, penjualan bersih ENRG justru turun 40% menjadi US$ 317 juta dari sebelumnya US$ 525 juta.
Penjualan minyak dan gas memberikan kontribusi masing masing sebesar 8% dan 92% terhadap penjualan. Untuk produksi minyak dan gas 2017, ENRG mencatatkan penurunan sebanyak 34% menjadi 27.624 boepd. "Sebagian besar penurunan produksi disebabkan berakhirnya kontrak KKS ONWJ yang memiliki kontribusi besar hingga 80%," kata Herwin Hidayat, Investor Relations ENRG.
Menurut Energi Mega Persada, tantangan terbesar sepanjang 2017 adalah harga minyak dunia yang turun. Sehingga beberapa startegi pun diterapkan perusahaan itu, seperti efisiensi besar-besaran.
Tahun lalu, ENRG menggelar aksi korporasi berupa reverse stock dan merestrukturisasi utang dengan beberapa kreditur lewat Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) di awal 2018.
"Kami berharap dapat menurunkan pinjaman dan biaya bunga lebih lanjut di 2018, setelah selesainya transaksi konversi utang menjadi modal di awal tahun ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News