Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih bukukan total pinjaman sekitar US$ 260 juta, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melakukan restrukturisasi utang di 2018. Salah satu upaya yang ditempuh, yakni lewat rencana Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) atau rights issue.
Hasil rights issue kelak salah satunya akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman ke kreditur. Investor Relations ENRG Herwin Hidayat mengatakan, rencana rights issue sudah mendapatkan persetujuan para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ENRG, Rabu (26/9).
"Rencananya, ENRG akan menerbitkan sebanyak banyaknya 15 miliar unit saham baru, dan 3,6 miliar lembar saham hasil eksekusi waran. Apabila ada pemegang saham yang tidak mengeksekusi sahamnya, maka dia akan terdilusi sebanyak 59%," jelas Herwin usai pelaksanaan RUPST dan RUPSLB, Rabu (26/9).
Sedangkan untuk harga rights issue, potensi dana yang bisa, serta rasio penawaran yang akan ditawarkan, baru akan disampaikan pada prospektus kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selambatnya 12 bulan dari Rabu (26/9). Meskipun begitu, ENRG berharap aksi rights issue bisa dilaksanakan tahun ini juga.
Nantinya, dana rights issue akan dimanfaatkan ENRG untuk tiga hal. Pertama, untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada kreditur. Kedua, untuk melakukan akuisisi aset baru. Meskipun enggan menyebutkan aset yang akan diakuisisi, yang jelas aset yang diincar berada di Indonesia. Aset tersebut bakal memproduksi minyak dan gas, namun porsi gas akan lebih besar
Ketiga, dana rights issue akan digunakan untuk pengembangan aset aset yang sudah ada. Termasuk pengembangan lokasi pengeboran di sumber yang sudah ada seperti di Bentu.
"Dengan melakukan rights issue, bukan hanya neraca keuangan semakin likuid. Tapi lewat akuisisi aset kami juga bisa mendorong produksi dan memperbaiki penjualan," imbuh Herwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News