Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu ijo royo-royo. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (13/7) menghijau lagi. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini naik 36,20 poin (0,61%) sebelum bertengger di angka 5.944,07.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga terangkat. Naik 7,38 poin (0,79%), LQ45 mendarat di level 937,72.
Pergerakan indeks utama akhir kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing dengan PER 3,00 kali, 3,06 kali, dan 4,14 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh WSBP, AKRA, INDY, PTBA, PGAS, BBNI, dan BBTN.
Pergerakan IHSG kemarin membawa naik empat saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil.Mereka adalah SRIL, Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Adapun empat saham yang naik harga adalah BUMI, WSKT, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Indika EnergyTbk (INDY), dan Bukit Asam Tbk (PTBA).
Satu-satunya saham yang tidak berubah harga adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News