Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin, Bareksa.com, marketplace reksadana di Indonesia menghentikan sementara (suspensi) transaksi reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I. Kinerja kedua reksadana tersebut masing-masing anjlok 64% dan 69% dalam tiga hari perdagangan sebelum suspensi.
Bareksa mengungkapkan bahwa suspensi sementara diberlakukan hingga ada klarifikasi lebih lanjut dari manajer investasi.
Menurut fund fact sheet September 2019, portofolio Narada Campuran I memiliki saham Bank Mandiri (BMRI), Ciputra Development (CTRA), HM Sampoerna (HMSP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Terregra Asia Energy (TGRA), dan Indosat (ISAT).
Baca Juga: Belum Lama IPO, Saham-Saham Ini Terjaring UMA premium
Sementara dalam portofolio Narada Saham Indonesia, top five yang dimiliki adalah Adaro Energy (ADRO), Bank BRIsyariah BRIS), Terregra Asia Energy (TGRA), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Waskita Karya (WSKT).
Berdasarkan data KSEI, per Rabu (12/11), kepemilikan saham melalui reksadana Narada Saham Indonesia yang lebih dari 5% ada di empat perusahaan. Pertama, Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) dengan kepemilikan 89,17 juta setara 6,37%. Kedua, Dafam Property Indonesia (DFAM), Reksadana Narada Saham Indonesia memiliki 134,87 juta setara 7,10%.
Ketiga, Forza Land Indonesia (FORZ) yang dimiliki sekitar 8,21% atau setara 152,80 juta saham. Dan terakhir, Krida Jaringan Nusantara (KJEN) dengam 29,61 juta saham atau 5,92%.
Baca Juga: Ini penyebab Bareksa suspensi dua reksadana Narada Aset Manajemen
Dari sejumlah saham tersebut, empat saham di antara tengah berada dalam radar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI memasukkan saham BOSS, DFAM, FORZ, dan TGRA dalam kategori unusual market activity (UMA) karena akumulasi penurunan harga yang signifikan.
Pada Jumat (15/11) pukul 15.00 WIB, harga saham BOSS justru melejit 25% ke Rp 300 per saham dan mentok di auto reject atas (ARA) sejak pagi. Harga saham DFAM menanjak 8,46% ke Rp 436 per saham.
Harga saham FORZ justru masih terjun 19,63% ke Rp 262 per saham. Sementara harga saham TGRA pun melaju kencang 16% ke Rp 290 per saham.
Satu lagi saham yang dimiliki lebih dari 5% oleh Narada adalah saham KJEN yang turun tipis 0,25% ke Rp 1.995 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News