kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Empat belas emiten di BEI beralih sektor


Sabtu, 07 Juli 2018 / 15:30 WIB
Empat belas emiten di BEI beralih sektor


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten beralih haluan bisnis. Berdasarkan evaluasi tahunan atas klasifikasi industri emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 perusahaan mengalami perubahan klasifikasi industri terhitung sejak 2 Juli 2018.

Dari 14 emiten itu, yang terbanyak pindah ke sektor perdagangan besar dan pertambangan. Emiten yang beralih ke sektor perdagangan besar, yaitu HADE, SUGI dan ZBRA. Sedang , di sektor pertambangan ada tambahan INDY, SIAP dan TRAM.

Direktur Pencatatan BEI I Gede Nyoman Yetna bilang, penentuan perpindahan sektor mengacu stream line revenue terbesar dari semua lini bisnis yang dimiliki perusahaan," katanya, Jumat (6/7).

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, perpindahan itu tak berdampak signifkan bagi pergerakan IHSG. Mengingat, kapitalisasi pasar dari ke-14 saham itu belum cukup kuat menggerakan pasar.

Meskipun terdapat saham anggota LQ45, yakni INDY dan TRAM, tapi kotribusinya belum cukup kuat terhadap pasar.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra bilang, sektor yang cukup kuat untuk mendominasi pergerakan IHSG perbankan dan consumer. Perpindahan INDY dan TRAM ke sektor tambang tak akan berdampak signifikan pada kapitalisasi pasar.

"Perpindahan itu memang akan menambah bobot kapitalisasi pasar sektor pertambangan. Tapi kontribusinya masih di bawah perbankan dan consumer," jelas Aditya.

Ia memperkirakan, kontribusi sektor tambang terhadap pergerakan IHSG masih di bawah 10%. Kontribusi sebesar itu cukup untuk menggerakan saham-saham LQ45, apalagi IHSG.

Sebaliknya, jika terjadi penurunan pada perbankan dan consumer, maka IHSG bakal terpengaruh.

Perubahan sektor untuk menyesuaikan kondisi bisnis masing-masing emiten. Sekaligus merapihkan emitendalam sektor yang lebih cocok.

Menurut Nafan, dari sisi prospek sektor perdagangan bisa diuntungkan sentimen perang dagang. "Mudah-mudahan saham yang dialihkan ke perdagangan besar bisa terangkat. Meskipun, masih harus lihat fundamental masing-masing," katanya.

Namun, dalam jangka pendek, ia belum menyarankan investor masuk ke saham HADE, SUGI dan ZBRA. Ketiga saham itu likuiditasnya belum tinggi.

Dibandingkan perdagangan, sektor tambang memiliki prospek lebih bagus.Menurutnya, kinerja sektor tambang didukung kenaikan harga komoditas.

Dengan begitu, bagi emiten yang beralih ke sektor tambang diperkirakan kondisinya akan cenderung stabil dan menarik. Dari ketiga saham yang beralih ke sektor tambang, kata Nafan, INDY menarik. Target barunya di Rp 3.600 Rp 3.800 secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×