kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis : 14 saham yang pindah sektor belum cukup kuat goyang IHSG


Jumat, 06 Juli 2018 / 20:32 WIB
Analis : 14 saham yang pindah sektor belum cukup kuat goyang IHSG
ILUSTRASI.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 14 saham pindah sektor pasca evaluasi rutin tahunan. Meksi begitu, analis menilai ke-14 saham yang pindah sektor tersebut belum mampu menggerakkan IHSG.

Berdasarkan evaluasi rutin tahunan atas Klasifikasi Industri Emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat 13 perusahaan mengalami perubahan klasifikasi industri. Perpindahan sektor tersebut, mulai berlaku sejak 2 Juli 2018.

Berdasarkan data BEI, perpindahan terbanyak terjadi pada sektor saham perdagangan besar dan pertambangan. Emiten yang beralih ke sektor perdagangan besar diantaranya HADE, SUGI dan ZBRA. Sedangkan untuk sektor pertambangan ada INDY, SIAP dan TRAM.

Ada juga emiten yang beralih ke sektor makanan dan minuman yakni ADES dan MGNA, sektor transportasi AKSI dan CMPP dan sektor konstruksi non bangunan ada CENT dan GOLD. Sisanya, adalah KREN yang masuk ke sektor investasi, dan INDX ke sektor lain-lain.

Direktur Pencatatan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, perpindahan sektor tersebut merupakan klasifikasi yang ditetapkan oleh BEI. "Itu ditentukan berdasarkan stream line revenue terbesar dari semua lini bisnis yang dimiliki oleh perusahaan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/7).

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, perpindahan tersebut tidak memiliki dampak signifkan bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Mengingat, kapitalisasi pasar dari ke-14 saham tersebut belum cukup kuat untuk menggerakan pasar.

Meskipun terdapat saham anggota LQ45 yakni INDY dan TRAM, namun kotribusinya belum cukup kuat terhadap pasar. Pengaruh ini juga bergantung pada kinerja kedua saham tersebut.

"INDY masih termasuk LQ45, meskipun berikan kontribusi pada pergerakan ke IHSG tapi sangat kecil, karena dari sisi kapitalisasi pasarnya juga cuma sedikit," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan sektor yang cukup kuat untuk mendominasi pergerakan IHSG saat ini adalah perbankan dan consumer. Sehingga, perpindahan INDY dan TRAM ke sektor tambang tidak akan berdampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar.

"Perpindahan tersebut, memang akan menambah bobot kapitalisasi pasar terutama di sektor pertambangan. Namun kontribusinya masih di bawah perbankan dan consumer, jadi belum cukup kuat menggoyang IHSG," jelas Aditya.

Aditya memperkirakan, kontribusi sektor pertambangan terhadap pergerakan IHSG masih berada di bawah 10%. Sedangkan, kontribusi 10% pun masih belum cukup untuk menggerakan saham-saham LQ45 apalagi IHSG.

Sedangkan, jika terjadi penurunan pada perbankan dan sektor consumer, maka IHSG bakal ikut terpengaruh. Namun, sektor pertambangan juga perlu dimonitor, jika kinerja pertambangan terus membaik, maka ada peluang bagi sektor untuk mepengaruhi gerak IHSG.

Selain itu, perubahan sektor saham terjadi untuk menyesuaikan kondisi bisnis masing-masing emiten tersebut. Sekaligus merapikan emiten ke dalam sektor yang lebih cocok dengan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×