Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bersiap ekspansi seiring dengan harapan pemulihan ekonomi dan sektor bisnis tahun depan. Peningkatan ekspansi ini terlihat dari kenaikan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex).
Salah satunya yang dilakukan PT Kino Indonesia Tbk (KINO). Emiten produsen makanan dan minuman ini berencana untuk menaikkan capex menjadi Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar tahun depan. Alokasi ini naik dari anggaran capex tahun ini sebesar Rp 300 miliar.
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 250 miliar untuk tahun depan atau naik lebih dari 100% dari alokasi belanja modal tahun 2021 yang sebesar Rp 120 miliar.
Baca Juga: Menakar Prospek Saham Bank Kecil di Tengah Gencarnya Aksi Berburu Dana
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, aksi emiten yang menaikkan capex tahun depan cukup tepat, jika emiten tersebut sudah menunjukkan tanda perbaikan kinerja terakhir. Selain itu, menaikkan alokasi belanja modal dinilai tepat jika emiten tersebut tidak terlalu berdampak signifikan ketika adanya ketidakpastian di tengah pandemi.
“Tetapi mengingat di tahun depan seharusnya vaksinasi lebih tinggi dari posisi saat ini, pemulihan ekonomi bisa berlanjut,” terang Sukarno.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama juga menilai, kebijakan emiten untuk menaikkan belanja modal pada tahun depan cukup tepat, mengingat saat ini pemulihan ekonomi perlahan sudah terlihat. Terlebih, penanganan Covid-19 juga sudah cukup baik.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Jadi Momentum Emiten Menaikkan Alokasi Capex
Namun, Okie menilai terdapat sejumlah faktor yang dapat menjadi hambatan bagi serapan belanja modal maupun kinerja emiten di tahun depan. Mulai dari fluktuasi nilai tukar rupiah, kenaikan biaya energi, dan varian baru dari Covid-19.
Tahun depan, Sukarno melihat emiten di sektor perbankan, agribisnis, dan telekomunikasi memiliki potensi tumbuh. Selain itu, emiten sektor konstruksi dan pertambangan juga berpeluang mengambil momentum pertumbuhan.
Rekomendasi Sukarno, pelaku pasar bisa melakukan hold terhadap saham di sektor ini khususnya yang masuk dalam Indeks LQ45.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Menaikkan Alokasi Belanja Modal Tahun Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News