kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten semen masih akan tumbuh konservatif


Jumat, 08 Desember 2017 / 06:56 WIB
Emiten semen masih akan tumbuh konservatif


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semen di tahun depan masih akan dibayangi tekanan dari kelebihan pasokan (over supply). Tapi, beberapa emiten semen masih optimistis kinerjanya bisa tumbuh.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memproyeksi, tahun depan akan ada kenaikan permintaan semen nasional. Agung Wiharto Sekretaris Perusahaan SMGR, masih yakin, SMGR bisa mempertahankan pangsa pasarnya.

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) juga masih membidik pertumbuhan volume penjualan sebesar 5%-6% di 2018. INTP menilai, masih ada peluang besar dari permintaan di sektor infrastruktur. "Karena ada infrastuktur yang cukup besar. Kami melihat ada potensi," ujar Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP, belum lama ini.

Sadar dengan tantangan di tahun depan, emiten semen juga terus mengetatkan efisiensi. Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan, penjualan semen sepanjang tahun ini banyak ditopang dengan permintaan dari pembangunan infrastruktur pemerintah.

Sedangkan permintaan semen ritel, seperti pembangunan rumah tinggal, tumbuh stagnan. Lalu, sektor pembangunan properti yang dilakukan pengembang cenderung tertahan. "Tahun depan akan masih sama dengan tahun ini," kata Bertoni, Kamis (7/12).

Laba bersih beberapa emiten semen pada kuartal III-2017 memang cenderung turun. Misalnya, SMGR yang labanya merosot 50% year on year di tengah kenaikan pendapatan 7,7%.

Tapi, Bertoni yakin, kinerja SMGR akan lebih baik. "Proyeksi saya, pertumbuhan laba bersih naik atau lebih baik dari tahun 2017," kata dia. Ia menghitung, pendapatan SMGR pada 2018 bisa tumbuh 8% menjadi Rp 28,32 triliun dan laba bersih naik 5% menjadi Rp 2,04 triliun.

Saat ini, price earning ratio (PER) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 22 kali.Sedang PER emiten semen tergolong cukup mahal. Yang murah hanya PER SMGR, yakni 28,34 kali.

Sedangkan PER SMBR sebesar 169,89 kali, INTP 37 kali, dan SMCB 7,09 kali. Tapi, ia merekomendasikan hold seluruh saham semen, dengan target harga SMGR Rp 11.000, SMBR Rp 3.500, INTP Rp 21.800, dan SMCB Rp 880.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×