Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang lebih terkendali telah menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, mobilitas yang lebih bebas mengangkat konsumsi masyarakat, sehingga menjadi katalis positif bagi emiten di sektor ritel.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pun mengalami kenaikan. Per bulan April, IKK tercatat di angka 113,1 atau lebih tinggi dari posisi 111 pada bulan sebelumnya. Terlebih, momentum Ramadan - Idul Fitri telah menggenjot tingkat konsumsi masyarakat.
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk (HERO) Diky Risbianto mengamini bahwa periode Ramadan - Idul Fitri menjadi salah satu momentum untuk mendorong kinerja penjualan. Namun, jika melihat penjualan per kuartal pertama 2022, laju kinerja HERO sempat tertahan oleh gelombang ketiga covid-19 dan berbagai implementasi pembatasan mobilitas (PPKM).
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Antara Profit Taking dan Penguatan Terbatas
"Penjualan membaik dari pertengahan Maret seiring dengan pelonggaran pembatasan. Pendapatan penjualan HERO tumbuh dari tahun ke tahun sebagai hasil kontribusi dari pembukaan toko baru di tahun sebelumnya, dan berada di posisi yang solid untuk mendapatkan keuntungan ketika kondisi kembali normal," kata Diky kepada Kontan.co.id, Kamis (19/5).
Diky menyampaikan, HERO Group terus melancarkan strategi ekspansi. Sebagai gambaran, total ruang usaha IKEA di Indonesia kini meningkat lebih dari dua kali lipat.
Brand gerai perabot rumah tangga tersebut telah membuka toko pertamanya di luar Jawa melalui konversi gerai Giant di Bali, serta toko pertamanya dalam pusat perbelanjaan di Mall Taman Anggrek yang diresmikan bulan April lalu.
Selain IKEA, Guardian juga telah membuka beberapa toko terbarunya di luar Jawa, yakni di Bengkulu dan Padang. "HERO Group telah menambah gerai sebagai bagian optimalisasi belanja modal dan investasi tahun ini. Kami berfokus pada realisasi rencana transformasi multi-tahun yang sedang dilaksanakan dan memanfaatkan ruang bisnis serta berupaya meningkatkan aksesibilitas," tandas Diky.
Baca Juga: Menanti Momentum Kebangkitan Saham-Saham Sektor Properti
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga terbilang agresif dalam melancarkan ekspansi di tahun ini. Corporate Secretary ERAA Amelia Allen mengatakan bahwa pihaknya memasang target untuk menambah 500 gerai baru sebagai upaya memperluas pangsa pasar dan menangkap permintaan yang positif di pasar.
Penambahan gerai baru terutama akan digelar di daerah tier 2 dan tier 3 yang masih belum dijangkau oleh ERAA. "Kami tetap melihat tren, potensi demand yang positif di market, sehingga tetap optimis untuk rencana ekspansi tahun ini" kata Amelia.
Tak ketinggalan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) juga terus menambah gerai untuk bisa mencuil cuan di segmen bisnis ritel bahan bangunan. Sekretaris Perusahaan DEPO Erwan Irawan menyampaikan bahwa pihaknya optimistis untuk bisa membuka minimal dua gerai baru di tahun ini.
Satu gerai baru sudah dibuka pada bulan Februari lalu yang berlokasi di Pondok Gede, Bekasi. DEPO juga sedang menggarap gerai baru di Rungkut, Surabaya. Selain itu, Erwan mengatakan, pada tahun ini ada kemungkinan bagi DEPO untuk membuka gerai extra di Pulau Sumatra.
"DEPO masih optimis dengan rencana ekspansi di tahun 2022. Capex dianggarkan sekitar Rp 80 miliar untuk tahun ini," ungkap Erwan.
Rekomendasi Saham
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan saham HERO masih tergolong sideways dengan volume yang volatile. Area yang perlu dicermati berada di support Rp 1.585 dan resistance pada Rp 1.755.
"Selama belum mampu isalah satunya, maka gerakannya masih sideways," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/5).
Untuk saham ERAA, Herditya menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan level support di Rp 472 dan resistance pada Rp 515. Menurut dia, dari sisi indikator berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji resistance.
Baca Juga: Usai Catatkan Kenaikan Laba, Begini Prospek Emiten Tambang Logam ke Depan
Sedangkan untuk saham DEPO, Herditya menilai pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk hold. Dengan kecenderungan bergerak sideways, level support yang perlu dicermati berada di Rp 470 dan resistance pada Rp 515.
Lebih lanjut, secara umum Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti melihat kinerja emiten ritel sudah membaik. Meski, hingga kuartal pertama 2022 lalu kinerja sejumlah emiten masih belum kembali ke level pra-pandemi.
Untungnya, pemulihan ekonomi, pengendalian covid-19 yang melonggarkan pembatasan mobilitas, serta kenaikan tingkat konsumsi seperti pada momen Ramadan-Idul Fitri diyakini bisa mendongkrak kinerja emiten ritel pada tahun ini.
Baca Juga: Volatilitas Bursa Saham Tinggi, Begini Tips Strategi Investasi dari Mirae Asset
Di sisi lain, Desy pun menyoroti pergeseran perilaku konsumen yang semakin intensif bertransaksi melalui e-commerce. Menimbang kondisi tersebut dan terus didorong oleh digitalisasi yang kian masif, Desy melihat nantinya ruang ekspansi dengan penambahan gerai akan lebih terbatas.
"Sehingga, perusahaan pun melakukan penyesuaian dengan bekerjasama dan melakukan penjualan di platform e-commerce. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akan meningkatkan infrastruktur digital untuk melakukan penjualan dan meningkatkan citra perusahaan," terang Desy.
Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memandang ekspansi bisnis emiten ritel dapat menjadi strategi yang tepat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi saat ini. William memberikan rekomendasi buy saham RALS dengan support Rp 595 dan resistance di Rp 820.
Baca Juga: Saham Teknologi Mulai Bangkit, Begini Saran Analis Untuk Investor
Kemudian, William menyarankan buy on weakness saham ACES dan MAPI dengan memperhatikan area support dan resistance masing-masing di Rp 935-Rp 1.200 untuk ACES dan Rp 820-Rp 950 bagi MAPI.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya juga berpandangan penjualan ritel terbilang bagus pada momentum Lebaran lalu. Ekspansi pun masih berjalan di tahun ini. Saham emiten ritel yang bisa dicermati pelaku pasar adalah AMRT, LPPF, ACES, RALS, dan MAPI dengan rekomendasi overweight.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News