Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
SUPR akan menggunakan dana hasil private placement untuk pengembangan usaha, tambahan modal kerja dan pelunasan sebagian utang. Adapun rincian utang yang rencananya akan dilunasi adalah pinjaman sindikasi sebesar US$ 297 juta dan Rp 3,85 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan seyogyanya di tengah kondisi ini, private placement menjadi cara termudah untuk mendapatkan pendanaan.
Dengan ramainya emiten yang akan melaksanakan private placement, Nafan tetap merekomendasikan saham CTRA dengan target harga jangka panjang Rp 870. Meski saat ini valuasi price earning ratio (PER) CTRA di atas 15 kali, namun Ciputra masih berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Harga private placement BSDE lebih rendah, Maybank Kim Eng tetap sarankan beli
"Saham lainnya rata-rata kurang likuid. Para pelaku investor lebih memperhatikan tren pergerakan saham yang likuid," jelasnya.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan di tengah kondisi ini CTRA kemungkinan terkena dampak negatif, di mana penjualan properti lagi turun. Sementara itu, BMTR dan grup media MNC, kinerjanya masih terjaga karena adanya dukungan dari sejumlah anak usaha di bidang media yang masih terdapat belanja iklan operasional rumah produksi internal untuk acara yang dibuat oleh mereka. Jumlah penonton yang cukup besar turut mendukung kinerja mereka.
Sementara SUPR sebenarnya bisa diuntungkan dengan jumlah pengguna gadget yang kian meningkat. Namun pangsa pasar dan penetrasi yang rendah membuat upaya peningkatan kinerja belum terlihat.
Dus untuk mengoleksinya, Reza menyarankan investor untuk melihat sentimen positif untuk trading buy. "Kecuali BRMS dan SUPR yang belum terlihat likuiditasnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News