Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten berbondong-bondong menambah modal dengan private placement. Dua emiten yang baru saja mengumumkan aksinya adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Ciputra Development membidik tambahan modal senilai Rp 463,39 miliar dengan melepas 1,85 miliar saham baru atau setara 10% dari seluruh saham disetor. Direktur Independen Ciputa Development Tulus Santoso menjelaskan aksi private placement ini prinsipnya untuk berjaga-jaga apabila kondisi memburuk.
"Di mana availability dana bank terbatas sementara perusahaan perlu working capital," jelas Tulus kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).
Baca Juga: Sampai Mei, Adhi Commuter Properti raih 20% target penjualan proyek TOD tahun ini
Aksi ini memiliki jangka waktu selama dua tahun, dus soal harga dan calon investor Tulus mengatakan bahwa CTRA masih belum ditentukan. "Tergantung sifat urgensinya pada waktu itu," jelasnya.
Sementara BMTR menjadi emiten keempat di grup MNC yang mengumumkan aksi private placement. BMTR berencana melakukan private placement 1,53 miliar dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Selain BMTR, tiga anak usahanya juga akan private placement yaitu PT MNC Studio International Tbk (MSIN), PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). Ketiganya juga melepas sebanyak-banyak setara 10% dari saham disetor.
MSIN bakal menerbitkan 520,2 juta saham, IPTV melepas 3,52 miliar saham dan MSKY melepas sebanyak-banyaknya 997,18 juta saham.
Selain itu juga ada PT Solusi Tanas Pratama Tbk (SUPR) yang akan melaksanakan private placement dengan menerbitkan saham baru 113,76 juta atau setara 10% dari modal disetor dengan nilai nominal Rp 100, dan harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp 3.605 per saham. Dus dana yang dibidik sekitar Rp 410,1 juta.
SUPR akan menggunakan dana hasil private placement untuk pengembangan usaha, tambahan modal kerja dan pelunasan sebagian utang. Adapun rincian utang yang rencananya akan dilunasi adalah pinjaman sindikasi sebesar US$ 297 juta dan Rp 3,85 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan seyogyanya di tengah kondisi ini, private placement menjadi cara termudah untuk mendapatkan pendanaan.
Dengan ramainya emiten yang akan melaksanakan private placement, Nafan tetap merekomendasikan saham CTRA dengan target harga jangka panjang Rp 870. Meski saat ini valuasi price earning ratio (PER) CTRA di atas 15 kali, namun Ciputra masih berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Harga private placement BSDE lebih rendah, Maybank Kim Eng tetap sarankan beli
"Saham lainnya rata-rata kurang likuid. Para pelaku investor lebih memperhatikan tren pergerakan saham yang likuid," jelasnya.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan di tengah kondisi ini CTRA kemungkinan terkena dampak negatif, di mana penjualan properti lagi turun. Sementara itu, BMTR dan grup media MNC, kinerjanya masih terjaga karena adanya dukungan dari sejumlah anak usaha di bidang media yang masih terdapat belanja iklan operasional rumah produksi internal untuk acara yang dibuat oleh mereka. Jumlah penonton yang cukup besar turut mendukung kinerja mereka.
Sementara SUPR sebenarnya bisa diuntungkan dengan jumlah pengguna gadget yang kian meningkat. Namun pangsa pasar dan penetrasi yang rendah membuat upaya peningkatan kinerja belum terlihat.
Dus untuk mengoleksinya, Reza menyarankan investor untuk melihat sentimen positif untuk trading buy. "Kecuali BRMS dan SUPR yang belum terlihat likuiditasnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News