Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Para pengembang properti kian gencar berekspansi. Bukan hanya menjual lahan residensial, para pengembang juga menggenjot penjualan properti komersial, seperti pergudangan.
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) misalnya, baru-baru ini menggandeng perusahaan asing untuk membentuk joint venture, yakni PT SLP Surya Ticon Internusa. Perusahaan ini bergerak di bidang pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pergudangan dan pabrik siap pakai.
Di perusahaan patungan tersebut, SSIA akan menggenggam saham mayoritas di yakni sebesar 50%, sementara dua mitranya yakni Mitsui Co Ltd (Mitsui) dan Ticon Industrial Connection Plc (Ticon) memiliki masing-masing 25% saham.
SLP Surya akan membeli lahan 22 hektare (ha), termasuk bangunan di Suryacipta Technopark Karawang milik anak usaha SSIA yakni PT Suryacipta Swadaya. Di lahan tersebut, SLP Surya berencana membangun 146.000 m2 bangunan untuk disewakan. Bangunan itu meliputi gudang, pabrik siap pakai dan bangunan komersial. Nilai total investasi, termasuk pembelian tanah, mencapai US$ 75 juta.
Di fase pertama, SLP Surya membangun pergudangan sebanyak 16 unit dengan luas 35.000 m2. Proyek itu telah selesai sejak awal 2014 dan tingkat okupansi mencapai 81%. Fase selanjutnya bergulir tahun ini dengan membangun 12 unit pergudangan untuk disewakan dengan luas 26.000 m2.
PT Intiland Development Tbk (DILD) juga mulai mengembangkan bisnis pergudangan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas logistik sejak tahun lalu. Fasilitas pergudangan DILD bernama Warehouse Technopark Aeropolis.
Kompleks pergudangan yang dekat dengan bandar udara Soekarno-Hatta itu merupakan bagian pengembangan proyek Aeropolis. Di kawasan tersebut, Intiland berencana membangun 440 unit gudang. Pada tahap pertama, DILD akan membangun 27 unit gudang di lahan seluas 8 ha.
Project Manager Aeropolis Didik Riyanto mengatakan, pembangunan pondasi tiang pancang bakal dimulai akhir bulan ini. "Cut and fill sudah selesai, sedangkan pembangunan pondasi akan dimulai akhir April," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (9/4).
Didik memprediksi, konstruksi tahap I Technopark Aeropolis selesai dan mulai dioperasikan pada 2016. Semua gudang tersebut akan dijual dan hingga kini penjualannya mencapai 40%.
Sinarmas Land sudah lebih dulu mengembangan bisnis pergudangan di Kota Wisata Commpark Cibubur. Di lahan seluas 8,6 ha ini, Sinarmas menawarkan 326 unit gudang. Peluncuran tahap pertama kawasan pergudangan itu telah dilakukan tahun lalu dan peluncuran tahap kedua berlangsung bulan lalu.
Analis BNI Securitas Thendra Crisnanda menilai, prospek bisnis pergudangan semakin menarik terutama bagi emiten yang bergerak dalam pengembangan lahan industri. Maklum, saat ini para pengusaha atau industri pengguna gudang lebih memilih menyewa gudang daripada membangun gudang sendiri. "Karena investasi untuk pergudangan membutuhkan biaya besar," kata Thendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News