Reporter: Narita Indrastiti, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Emiten memilih menerbitkan surat utang baru untuk membayar utang jatuh tempo. Setidaknya ada dua perusahaan yang menyatakan akan menerbitkan obligasi baru. Mereka adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Direktur Utama ISAT Alexander Rusli mengatakan, ISAT akan menerbitkan obligasi baru untuk membayar utang jatuh tempo tahun ini. "Untuk refinance menggunakan bond issuance agar lebih murah cost of fund," ujar dia, beberapa waktu lalu.
ISAT memang memiliki utang jatuh tempo sebesar Rp 4 triliun di tahun ini. Rinciannya, utang bank Rp 1,5 triliun pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Obligasi Rp 1,63 triliun. Utang kepada SEK, Swedia, HSBC Prancis, dan fasilitas komersial sembilan tahun senilai Rp 522,58 miliar. Utang pada HSBC Prancis senilai Rp 233,87 miliar. Terakhir pinjaman komersial Rp 47,09 miliar.
Selain menerbitkan surat utang baru, ISAT akan menggunakan kas internal untuk membayar utang. Sampai September 2013, kas setara kas ISAT mencapai Rp 2,31 triliun.
Hal yang sama juga akan dilakukan oleh JSMR. Menurut Reynaldi Hermansyah, Direktur Keuangan JSMR, perusahaannya akan membiayai utang jatuh tempo dengan penerbitan obligasi di semester II tahun ini. Pada tahun ini, JSMR memiliki utang jatuh tempo senilai Rp 1,5 triliun.
Rinciannya, obligasi senilai Rp 700 miliar dan pinjaman bank Rp 800 miliar. Obligasi tersebut adalah obligasi Jasa Marga Seri S bertenor satu tahun. Obligasi yang terbit 29 September 2013 akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2014. Kupon obligasi tersebut Rp 8,4% per tahun. "Kami tidak menggunakan kas internal untuk bayar utang karena takut terlalu berat," ujar David Wijayanto, Sekretaris Perusahaan JSMR, kepada KONTAN, Rabu (29/1). Dana kas setara kas JSMR sampai September 2013 mencapai sekitar Rp 6,08 triliun.
Menurut David, ada beberapa opsi untuk membayar utang jatuh tempo, yakni dengan menerbitkan sisa obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) atau dengan pinjaman baru. "Akan dicari mana yang bunganya paling murah," kata David. Pada September 2013, JSMR baru menerbitkan obligasi Rp 2,1 triliun dari total rencana nilai PUB obligasi Rp 5,59 triliun.
Akhmad Nurcahyadi, analis AM Capital, mengatakan, pembayaran utang dengan utang tidak masalah asal diimbangi dengan kenaikan pendapatan. Justru dengan begitu, perusahaan bisa lebih fleksibel memanfaatkan dana kas untuk ekspansi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News